Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan Prof HM Nurdin Abdullah mengatakan, pengorbanan dan perjuangan pemuda di negeri ini tidaklah sia-sia untuk bangsa dan negara sehingga perannya tetap diharapkan agar bangsa dapat bersaing dalam hal positif dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Di sinilah diharapkan peran pemuda dapat bersaing dalam bentuk apapun tentunya dalam yang positif. Pemuda adalah masa depan bangsa dan negara, pemuda juga harapan bagi dunia, pemuda Indonesia harus maju dan berani menaklukkan dunia," kata Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah (NA) pada Hari Sumpah Pemuda ke-91, di Makassar, Senin..

Ia menyampaikan, saat ini di belahan dunia telah lahir generasi muda dengan pola pikir serba cepat, serba instan, lintas batas, dengan dukungan pengetahuan dan teknologi serta mudahnya akses terhadap media sosial.

Baca juga: Peran pemuda sebagai pelopor bangsa dipuji Menko PMK

“Media sosial yang telah menjelma menjadi tempat favorit berkumpulnya anak-anak muda lintas negara, lintas budaya, lintas agama dan interaksi mereka di sosial media berjalan real time 24 jam,” kata Nurdin.

Bupati Bantaeng periode 2008-2018 ini menyebutkan, pembangunan karakter melalui gerakan Revolusi Mental mengharuskan pemuda memiliki karakter kuat, tangguh, kokoh dan mengikuti percaturan pemuda di dunia internasional.

“Kita tidak lagi harus bertahan dan menghadapi dampak negatif dari modernisasi dan globalisasi, tapi kita harus mampu memberikan warna untuk mengubah dunia dengan tekad dan semangat dan tentunya didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi,” sebutnya.

Baca juga: Peran pemuda dalam membangun bangsa dinilai semakin beragam

Ia melanjutkan, kemajuan tidak akan pernah tercapai dalam arti sesungguhnya kalau masa depan itu hanya dipandang sekedar sebagai proses lanjut dari masa yang akan tiba dengan sendirinya.

"Tapi bagaimana dengan generasi muda merespon kemajuan itu dengan kearifan menghargai keluhuran perjuangan dari generasi sebelumnya tanpa terjebak dalam kejayaan dan romantisme masa lalu, serta kenyataan-kenyataan masa kini sehingga membuat mereka tidak lagi sanggup untuk menatap masa depan," ungkap Prof NA.

Lebih lanjut Prof NA menguraikan, kalau pemuda generasi terdahulu mampu keluar dari jebakan sikap-sikap primordial suku, agama, ras dan kultur, menuju persatuan dan kesatuan bangsa, maka tugas pemuda saat ini adalah harus sanggup membuka pandangan ke luar batas-batas tembok kekinian dunia, demi menyongsong masa depan dunia lebih baik.

Baca juga: Presiden ingatkan keutamaan peran pemuda

"Wahai pemuda Indonesia, dunia menunggumu, berjuanglah, lahirkanlah ide-ide, tekad, dan cita-cita, pengorbanan dan perjuanganmu tidak akan pernah sia-sia dalam mengubah dunia," pungkas Gubernur Sulsel ini.