Anggi, Pegunungan Arfak (ANTARA) - Masyarakat Pegunungan Arfak, Papua Barat, sangat antusias menyambut kehadiran Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerja ke daerah tersebut, Minggu (27/10).

ANTARA memantau, masyarakat sudah bersiap-siap menyambut kehadiran presiden sejak pukul 05:30 WIT Minggu pagi. Sedangkan helikopter yang digunakan presiden baru mendarat di Lapangan Terbang Anggi sekitar pukul 09:30 WIT.

Presiden Joko Widodo yang hadir bersama ibu negara, Menteri Dalam Negeri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, serta Menteri PUPR Basuki Hadimuljanto itu disambut dengan tarian adat di sepanjang perjalanan menuju lapangan Irai, lokasi warga berkumpul menyambut untuk mendengar sambutan presiden.

"Saya hadir ke sini atas masukan bupati juga gubernur. Untuk melihat langsung Kabupaten Pegunungan Arfak dan tentunya pak gubernur dan bupati mau Pegunungan Arfak dibangun," kata Presiden di hadapan masyarakat.

Kunjungan presiden di kabupaten baru yang kaya akan potensi pertanian dan pariwisata itu berlangsung sekitar satu jam lebih. Selain menemui masyarakat yang sudah sejak pagi menunggu Jokowi juga meninjau pasar khusus mama Papua di Anggi.

"Saya sudah dengar semua usulan pak bupati, pembangunan infrastruktur terutama jalan harus segera dilakukan. Sehingga semua hasil pertanian dari sini bisa dipasarkan di Manokwari bahkan kalau bisa di provinsi lain," kata Jokowi lagi.

Setelah menemui warga dan menyampaikan sejumlah rencana pembangunan yang akan dilakukan pemerintah pusat di daerah tersebut serta mengunjungi pasar mama-mama Papua, rombongan presiden kembali ke lapangan terbang Anggi.

Baca juga: Jalan hingga pasar akan dibangun Presiden di Pegunungan Arfak

Baca juga: Masyarakat sambut kedatangan Presiden Jokowi di Pegunungan Arfak


Dari Anggi helikopter yang membawa presiden kembali ke Manokwari untuk melanjutkan kunjungan kerja ke Kabupaten Kaimana dan Jayawijaya, Papua.

Pegunungan Arfak memiliki potensi pariwisata dan pertanian cukup besar, namun saat ini daerah tersebut merupakan salah satu kabupaten tertinggal di Papua Barat.

Infrastruktur dasar di daerah ini masih sangat terbatas, dari bidang kesehatan, pendidikan, transportasi, hingga penerangan dan telekomunikasi. Pemerintah daerah saat ini sedang giat membangun namun karena anggaran terbatas sehingga membutuhkan dukungan pusat.

Baca juga: Presiden Jokowi bermalam di Kota Sorong