Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung beroperasi akhir 2019
27 Oktober 2019 11:43 WIB
Dokumentasi - Foto udara jalan tol Trans Sumatera sesi ruas Bakauheni-Terbanggi Besar yang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Lampung, Sabtu (9/3/2019). Jalan tol Trans Sumatera sesi ruas Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 140,9 km merupakan ruas tol di Indonesia, sementara tol Trans Sumatera ruas Palembang-Lampung diperkirakan dapat terhubung pada Juni 2019. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/hp/pri.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan saat ini tengah dilakukan penyelesaian akhir pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung sepanjang 189,2 kilometer dengan target pengoperasian pada akhir 2019.
Pembangunan tol akan meningkatkan konektivitas antara Provinsi Lampung dan Provinsi Sumatera Selatan atau Pelabuhan Bakauheni sebagai pintu masuk Pulau Sumatera dari Pulau Jawa ke wilayah timur Sumatera.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, mengatakan kehadiran jalan tol yang terhubung dengan kawasan-kawasan produktif akan mengurangi biaya logistik dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri, sehingga akan memacu pertumbuhan ekonomi kawasan dan menciptakan pusat-pusat ekonomi baru di Sumatera.
“Saya minta Dirjen Bina Marga (Kementerian PUPR) untuk menghubungkan jalan tol yang dikerjakan oleh badan usaha jalan Tol (BUJT) sampai exit, dilanjutkan menuju kawasan strategis seperti pelabuhan, industri atau kawasan wisata dengan menggunakan APBN,” kata Menteri Basuki.
Baca juga: Konstruksi Tol Terbanggi-Kayu Agung selesai, siap diresmikan Jokowi
Pembangunan ruas Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung terbagi menjadi 2 seksi, yaitu Seksi I ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang sepanjang 112,20 kilometer dengan progres konstruksi sudah mencapai 99 persen.
Sementara untuk Seksi II ruas Pematang Panggang-Kayu Agung sepanjang 77 kilometer saat ini progres konstruksinya telah mencapai 97 persen.
Secara keseluruhan progres fisik Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung saat ini mencapai 98 persen dan ditargetkan beroperasi akhir 2019.
Ruas Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang telah melalui uji laik fungsi yang dilaksanakan pada 2-3 Mei 2019 di Km 140-Km 194.
Kemudian dilanjutkan ruas Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung di Km 194-Km 330 pada 14-15 Agustus 2019. Proses uji laik fungsi meliputi evaluasi aspek keselamatan dan manajemen lalu lintas, evaluasi aspek sarana jalan, jembatan dan bangunan pelengkap serta evaluasi aspek administrasi dan operasi.
Sertifikat laik operasi Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang telah diterbitkan pada 12 September 2019.
Jalan Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung merupakan lanjutan Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 141 kilometer yang sudah beroperasi sejak Maret 2019.
Ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung sempat dibuka fungsional untuk mendukung kelancaran arus mudik tahun 2019.
Konstruksi ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung telah dikerjakan sejak Juli 2018 dengan biaya investasi sebesar Rp21,95 triliun dengan masa konsesi selama 40 tahun.
Tol ini merupakan salah satu ruas Trans-Sumatera yang menjadi proyek strategis nasional mulai dari Lampung hingga Aceh sepanjang 2.700 kilometer. Tol Trans-Sumatera dapat menjadi alternatif selain Jalan Lintas Timur Sumatera yang sudah ada.
Baca juga: Bangun Tol Sumatera, pemerintah suntik Hutama Karya Rp10,5 triliun
Baca juga: Ruas Kayuagung-Palembang siap operasional Oktober 2019
Pembangunan tol akan meningkatkan konektivitas antara Provinsi Lampung dan Provinsi Sumatera Selatan atau Pelabuhan Bakauheni sebagai pintu masuk Pulau Sumatera dari Pulau Jawa ke wilayah timur Sumatera.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, mengatakan kehadiran jalan tol yang terhubung dengan kawasan-kawasan produktif akan mengurangi biaya logistik dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri, sehingga akan memacu pertumbuhan ekonomi kawasan dan menciptakan pusat-pusat ekonomi baru di Sumatera.
“Saya minta Dirjen Bina Marga (Kementerian PUPR) untuk menghubungkan jalan tol yang dikerjakan oleh badan usaha jalan Tol (BUJT) sampai exit, dilanjutkan menuju kawasan strategis seperti pelabuhan, industri atau kawasan wisata dengan menggunakan APBN,” kata Menteri Basuki.
Baca juga: Konstruksi Tol Terbanggi-Kayu Agung selesai, siap diresmikan Jokowi
Pembangunan ruas Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung terbagi menjadi 2 seksi, yaitu Seksi I ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang sepanjang 112,20 kilometer dengan progres konstruksi sudah mencapai 99 persen.
Sementara untuk Seksi II ruas Pematang Panggang-Kayu Agung sepanjang 77 kilometer saat ini progres konstruksinya telah mencapai 97 persen.
Secara keseluruhan progres fisik Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung saat ini mencapai 98 persen dan ditargetkan beroperasi akhir 2019.
Ruas Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang telah melalui uji laik fungsi yang dilaksanakan pada 2-3 Mei 2019 di Km 140-Km 194.
Kemudian dilanjutkan ruas Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung di Km 194-Km 330 pada 14-15 Agustus 2019. Proses uji laik fungsi meliputi evaluasi aspek keselamatan dan manajemen lalu lintas, evaluasi aspek sarana jalan, jembatan dan bangunan pelengkap serta evaluasi aspek administrasi dan operasi.
Sertifikat laik operasi Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang telah diterbitkan pada 12 September 2019.
Jalan Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung merupakan lanjutan Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 141 kilometer yang sudah beroperasi sejak Maret 2019.
Ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung sempat dibuka fungsional untuk mendukung kelancaran arus mudik tahun 2019.
Konstruksi ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung telah dikerjakan sejak Juli 2018 dengan biaya investasi sebesar Rp21,95 triliun dengan masa konsesi selama 40 tahun.
Tol ini merupakan salah satu ruas Trans-Sumatera yang menjadi proyek strategis nasional mulai dari Lampung hingga Aceh sepanjang 2.700 kilometer. Tol Trans-Sumatera dapat menjadi alternatif selain Jalan Lintas Timur Sumatera yang sudah ada.
Baca juga: Bangun Tol Sumatera, pemerintah suntik Hutama Karya Rp10,5 triliun
Baca juga: Ruas Kayuagung-Palembang siap operasional Oktober 2019
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: