Pangdam cek kesiapan operasi Pamtas prajurit Yonif R 641/Bru
26 Oktober 2019 19:07 WIB
Pangdam XII/Tpr Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad, Jumat (25/10) melakukan pengecekan kesiapan Batalyon Infanteri Raider 641/Beruang dalam rangka pelaksanaan tugas operasi Pengamanan Perbatasan Indonesia-Malaysia di Mayonif R 641/Bru. (Istimewa)
Pontianak (ANTARA) - Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad mengecek kesiapan Batalyon Infanteri Raider 641/Beruang dalam rangka pelaksanaan tugas operasi Pengamanan Perbatasan Indonesia-Malaysia di Markas Yonif R 641/Bru.
"Jaga kemanunggalan TNI dan rakyat, karena tanpa dukungan rakyat kita tidak bisa berbuat apa-apa dan tidak bisa menjalankan tugas dengan baik, kemudian juga jaga kondisi kesehatan selama di medan tugas," kata Muhammad Nur Rahmad di Markas Yonif R 641/Bru di Sungai Raya, Sabtu.
Baca juga: Prajurit Pamtas RI-Malaysia jadi Guru Ngaji
Ia menjelaskan, dalam pelaksanaan tugas Yonif R 641/Bru akan ditugaskan selama sembilan bulan di daerah perbatasan Kalbar.
"Kedatangan kami di sini untuk mengecek personel dan materiil satuan, serta memastikan sejauh mana kesiapan Satgas Yonif R 641/Bru untuk menjalankan tugas operasi pengamanan perbatasan," katanya.
Baca juga: Patroli patok terkoordinasi ajang silaturahmi prajurit RI-Malaysia
Ia menyatakan, dari hasil pengecekannya, personel Yonif R 641/Bru yang akan bertugas itu, dinilai sudah siap untuk melaksanakan tugas operasinya dalam mengamankan perbatasan.
"Saya hanya ingin menegaskan agar prajurit yang tergabung dalam Satgas Pamtas untuk fokus pada pelaksanaan tugas operasi. Apa yang sudah dilatihkan selama pratugas agar diaplikasikan dalam pelaksanaan tugas, sehingga tidak ada keraguan dalam melaksanakannya di lapangan," katanya.
Baca juga: Satgas Pamtas gagalkan pengiriman delapan TKI ilegal ke Malaysia
Dalam kesempatan itu Pangdam didampingi Ketua Persit PD XII/Tanjungpura Ny Ely Nur Rahmad juga memberikan pengarahan tidak hanya kepada Satgas Yonif R 641/Bru namun juga kepada ibu-ibu Persit KCK Cabang BS II Yonif Raider 641 dan Pengurus Persit PD XII/Tanjungpura.
Ia mengatakan, berkaitan dengan akan diberangkatkannya para suami mereka, maka kepada Ibu Persit yang ditinggal suaminya harus turut mendukung dan senang karena tugas itu merupakan kehormatan bagi prajurit.
Baca juga: Pawai bendera merah putih di perbatasan perairan Indonesia-Malaysia
"Ingat ibu-ibu, suami yang mulia itu yaitu prajurit, tidak semua satuan-satuan mendapat kehormatan dari Angkatan Darat karena banyak satuan lain yang belum mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan tugas," ujar Pangdam.
Kemudian kepada Satgas, dia mengatakan untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Kemudian kepada prajurit yang masih bujangan untuk menggunakan kesempatan tugas operasi ini dengan baik.
Baca juga: Satgas Pamtas gagalkan penyelundupan mobil asal Malaysia
"Manfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin sambil menunggu habis masa lajangmu dan carilah pendampingmu yang bisa mengerti dengan tugas dan tanggung jawab sebagaj prajurit," katanya
Pangdam juga berpesan, agar para prajurit membina dan menjaga hubungan yang harmonis dengan keluarganya. Rumah tangga sifatnya bukan sesaat namun untuk selamanya. Untuk itu agar selalu berdoa baik prajurit yang sedang melaksanakan tugas maupun para istri yang ditinggalkan.
Ia juga mengingatkan kepada para prajurit agar bijaksana dalam menggunakan sosial media.
"Jaga kemanunggalan TNI dan rakyat, karena tanpa dukungan rakyat kita tidak bisa berbuat apa-apa dan tidak bisa menjalankan tugas dengan baik, kemudian juga jaga kondisi kesehatan selama di medan tugas," kata Muhammad Nur Rahmad di Markas Yonif R 641/Bru di Sungai Raya, Sabtu.
Baca juga: Prajurit Pamtas RI-Malaysia jadi Guru Ngaji
Ia menjelaskan, dalam pelaksanaan tugas Yonif R 641/Bru akan ditugaskan selama sembilan bulan di daerah perbatasan Kalbar.
"Kedatangan kami di sini untuk mengecek personel dan materiil satuan, serta memastikan sejauh mana kesiapan Satgas Yonif R 641/Bru untuk menjalankan tugas operasi pengamanan perbatasan," katanya.
Baca juga: Patroli patok terkoordinasi ajang silaturahmi prajurit RI-Malaysia
Ia menyatakan, dari hasil pengecekannya, personel Yonif R 641/Bru yang akan bertugas itu, dinilai sudah siap untuk melaksanakan tugas operasinya dalam mengamankan perbatasan.
"Saya hanya ingin menegaskan agar prajurit yang tergabung dalam Satgas Pamtas untuk fokus pada pelaksanaan tugas operasi. Apa yang sudah dilatihkan selama pratugas agar diaplikasikan dalam pelaksanaan tugas, sehingga tidak ada keraguan dalam melaksanakannya di lapangan," katanya.
Baca juga: Satgas Pamtas gagalkan pengiriman delapan TKI ilegal ke Malaysia
Dalam kesempatan itu Pangdam didampingi Ketua Persit PD XII/Tanjungpura Ny Ely Nur Rahmad juga memberikan pengarahan tidak hanya kepada Satgas Yonif R 641/Bru namun juga kepada ibu-ibu Persit KCK Cabang BS II Yonif Raider 641 dan Pengurus Persit PD XII/Tanjungpura.
Ia mengatakan, berkaitan dengan akan diberangkatkannya para suami mereka, maka kepada Ibu Persit yang ditinggal suaminya harus turut mendukung dan senang karena tugas itu merupakan kehormatan bagi prajurit.
Baca juga: Pawai bendera merah putih di perbatasan perairan Indonesia-Malaysia
"Ingat ibu-ibu, suami yang mulia itu yaitu prajurit, tidak semua satuan-satuan mendapat kehormatan dari Angkatan Darat karena banyak satuan lain yang belum mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan tugas," ujar Pangdam.
Kemudian kepada Satgas, dia mengatakan untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Kemudian kepada prajurit yang masih bujangan untuk menggunakan kesempatan tugas operasi ini dengan baik.
Baca juga: Satgas Pamtas gagalkan penyelundupan mobil asal Malaysia
"Manfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin sambil menunggu habis masa lajangmu dan carilah pendampingmu yang bisa mengerti dengan tugas dan tanggung jawab sebagaj prajurit," katanya
Pangdam juga berpesan, agar para prajurit membina dan menjaga hubungan yang harmonis dengan keluarganya. Rumah tangga sifatnya bukan sesaat namun untuk selamanya. Untuk itu agar selalu berdoa baik prajurit yang sedang melaksanakan tugas maupun para istri yang ditinggalkan.
Ia juga mengingatkan kepada para prajurit agar bijaksana dalam menggunakan sosial media.
Pewarta: Andilala dan Slamet Ardiansyah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: