Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah bersama Borneo Nature Fondation (BNF) melaksanakan program edukasi pelestarian satwa owa-owa (Hylobates muelleri) kepada para pelajar tingkat sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA), yakni SMA dan SMK di Kota Palangka Raya.

"Melalui acara ini kami berharap para siswa semakin memahami manfaat menjaga, melestarikan lingkungan dan menjaga keberlangsungan hidup satwa termasuk owa-owa di dalamnya," kata Kepala Bidang SMA, Disdik Kalteng, Ahmad Syaifudi di Palangka Raya, Sabtu.
CO Direktur BNF, Bernat Ripoll Capila (tujuh kiri) dan Kepala Bidang SMA, Disdik Kalteng, Ahmad Syaifudi (tujuh kanan) saat acara "Gibbon Youth Campaign" di Palangka Raya, Sabtu (26/10/2019). (FOTO ANTARA/Rendhik Andika)


Dia mengatakan, program edukasi yang dibalut dalam acara "Gibbon Youth Campaign" itu sesuai dengan program Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam hal ini mengintegrasikan pendidikan sekolah berbasis wawasan lingkungan.

"Untuk itu, ke depan kami berhadap program ini tak hanya menyentuh sekolah-sekolah di Kota Palangka Raya melainkan dapat diperluas hingga menjangkau sekolah di kabupaten lain di wilayah di Kalimantan Tengah," katanya.

Acara "Gibbon Youth Campaign" yang diikuti 10 sekolah SMA sederajat itu digelar dalam rangka peringatan Hari Owa Internasional, yang dirangkai dengan cara penampilan seni tari, lomba poster kampanye owa, lomba kuis ranking satu dan bazar.

Namun sebelum pelaksanaan "Gibbon Youth Campaign" pihak BNF sebelumnya telah melakukan kegiatan kampanye ke sejumlah sekolah yang lokasinya dinilai dekat dengan habitat owa-owa.

CO Direktur BNF, Bernat Ripoll Capila mengatakan acara tersebut dilaksanakan sebagai upaya mengajak generasi muda untuk lebih mencintai lingkungan dan satwa di dalamnya. Terutama owa-owa yang dinyatakan sebagai primata yang dilindungi.

Melalui acara edukasi tersebut, pihaknya berharap kesadaran para siswa tentang pentingnya melestarikan lingkungan dan owa-owa semakin meningkat.

Para siswa juga diharapkan semakin berperan aktif dan berkontribusi dalam pelestarian owa Kalimantan sebagai hewan endemik yang statusnya hampir punah akibat perburuan liar dan terganggunya habitat alaminya.

"Karena kita semua termasuk para siswa memiliki tanggung jawab untuk melestarikan dan melindungi lingkungan beserta seluruh satwa di dalamnya. Semua harus terlibat dalam menjaga alam sebagai upaya pelestarian owa-owa," demikian Bernat Ripoll Capila.

Baca juga: BKSDA sita owa-owa milik DPRD Balikpapan

Baca juga: Yayasan Borneo Lepas Owa-owa ke Habitat Asli

Baca juga: CII: Owa Jawa terancam punah

Baca juga: Lima Owa Jawa dilepasliarkan ke hutan lindung Gunung Malabar