Cirebon (ANTARA News) - Tjuwartja (54), aparat Desa Belawa, Kecamatan Lemah Abang, Kabupaten Cirebon Senin siang sekitar pukul 12.30 ditemukan tewas terbakar di tengah hutan miliknya di Blok Mungkal Cacangkir Desa Belawa. Korban diduga tewas saat tengah membakar sampah berupa daun dan ranting kering yang dikumpulkannya. Kobaran api rupanya tidak terkendali akibat tiupan angin dan banyaknya daun dan ranting kering yang ada dilokasi sehingga korban yang menjabat sebagai Kaur Keuangan Desa Belawa, terperangkap api yang dibuatnya sendiri. Lokasi kebakaran berada di areal perbukitan perbatasan antara Kabupaten Cirebon-Kuningan, sehingga kasus itu baru terungkap setelah istri korban, Uum Umirah (50), yang sebenarnya ikut mengantar sampai perbatasan hutan merasa heran karena sang suami belum juga turun dari bukit. Karena penasaran, Uum kemudian menyusul suaminya naik ke atas bukit dan begitu kaget melihat ada sosok tubuh manusia hangus terkapar di hutan miliknya. Setelah didekati, ternyata sosok manusia itu ialah suaminya sehingga Uum segera berlari ke pemukiman penduduk terdekat dan berteriak-teriak meminta pertolongan. Belasan warga kemudian membawa tubuh Tjuwartja yang sudah tak sadarkan diri ke bidan desa, Asih (34) untuk diperiksa. Asih kemudian memastikan jika korban telah tewas. Menurut Uum, pada pagi hari dia dan suaminya itu pergi ke hutan untuk membersihkan daun dan ranting kering yang berserakan, namun sampai di bawah bukit, suaminya meminta istrinya untuk menunggu di bawah dan tidak perlu ikut naik ke atas. "Korban meminta istrinya untuk menunggu di bawah, tetapi Teh Uum curiga suaminya di atas kok lama sekali, padahal hanya untuk membersihkan daun saja, akhirnya Teh Uum mengecek ke atas dan menemukan suaminya sudah terbakar," kata Maman (43), adik lelaki Uum. Dari bekas korban ditemukan memang terlihat sisa-sisa daun dan ranting yang terbakar sampai jarak yang cukup luas. Diduga juga korban berusaha memadamkan api yang tidak terkendali, namun justru dirinya terperangkap dalam kobaran api.(*)