Diplomat EU temui "risiko serius" dari Brexit tanpa kesepakatan
26 Oktober 2019 11:06 WIB
Kanselir Jerman Angela Merkel melihat keluar jendela mobil saat tiba di hari kedua ktt pemimpin Uni Eropa didominasi oleh Brexit, di Brussels, Belgia, Jumat (18/10/2019).Olivier Matthys/Pool via REUTERS/foc/djo (REUTERS/POOL)
London (ANTARA) - Salah satu pemerintah Uni Eropa (EU) menemui "risiko serius" kalau Inggris meninggalkan blok tersebut tanpa adanya kesepakatan transisi pekan depan.
Hal itu dilaporkan lembaga penyiar Sky News pada Jumat, yang mengutip diplomat yang tak disebutkan namanya dari negara bersangkutan.
Baca juga: Menlu: Jerman terbuka untuk penundaan Brexit jangka pendek
Sebelumnya pada Jumat seorang pejabat Uni Eropa mengatakan kepada Reuters ada kesepakatan penuh di kalangan duta besar Uni Eropa bahwa harus ada penundaan, kendati sumber yang dekat dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebutkan Inggris belum memberikan justifikasi cukup untuk penundaan.
Baca juga: PM Inggris minta parlemen dukung RUU Brexit
Inggris dijadwalkan meninggalkan Uni Eropa pada 31 Oktober tanpa kesepakatan kecuali negara-negara Uni Eropa menyetujui penundaan.
Baca juga: Prancis: Inggris masih mungkin tinggalkan EU dalam 10 hari
Sumber: Reuters
Hal itu dilaporkan lembaga penyiar Sky News pada Jumat, yang mengutip diplomat yang tak disebutkan namanya dari negara bersangkutan.
Baca juga: Menlu: Jerman terbuka untuk penundaan Brexit jangka pendek
Sebelumnya pada Jumat seorang pejabat Uni Eropa mengatakan kepada Reuters ada kesepakatan penuh di kalangan duta besar Uni Eropa bahwa harus ada penundaan, kendati sumber yang dekat dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebutkan Inggris belum memberikan justifikasi cukup untuk penundaan.
Baca juga: PM Inggris minta parlemen dukung RUU Brexit
Inggris dijadwalkan meninggalkan Uni Eropa pada 31 Oktober tanpa kesepakatan kecuali negara-negara Uni Eropa menyetujui penundaan.
Baca juga: Prancis: Inggris masih mungkin tinggalkan EU dalam 10 hari
Sumber: Reuters
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019
Tags: