Jakarta (ANTARA) - Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Bastoni Purnama mengatakan tawuran Manggarai yang sempat pecah Jumat dini hari sudah terkendali setelah pelaku dan tokoh tawuran diamankan oleh petugas.

"Situasi sudah terkendali, pelaku-pelaku dan tokoh-tokoh yang melakukan sudah kita amankan," kata Bastoni di Mako Polres Jakarta Selatan, Jumat malam.

Baca juga: Tawuran Manggarai, 5 pelaku berstatus di bawah umur

Baca juga: Polres Jaksel ungkap jaringan narkoba terkait tawuran Manggarai

Baca juga: Tawuran Manggarai, Pemkot Jakpus sebut tradisi antar generasi


Tawuran antar kelompok remaja kembali pecah di Manggarai, Jumat dini hari. Masih dengan kelompok yang sama yakni antara Menteng Trengulun, Jakarta Pusat dan Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan.

Polisi dikabarkan sembat menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa, Polres Jakarta Selatan menurunkan tim Eangle One ke lokasi.

Selain mengamankan para, lanjut Bastoni, petugas juga memberikan penyuluhan kepada masyarakat setempat agar menjaga ketertiban dan keamanan di wilayahnya.

"Masyarakat juga kita berikan penyuluhan dan lainnya," kata Bastoni.

Terkait para pelaku tawuran yang diamankan, Bastoni tidak menyebutkan jumlahnya, namun semuanya sudah dilepaskan hanya diberikan pembinaan saja.

Adapun motif tawuran antara kelompok pemuda di wilayah tersebut diduga karena persoalan ketersinggungan antara warga kedua belah pihak.

"Yang semalem sempat diamankan hanya diberikan pembinaan saja. Motifnya masalah kecil hanya soal ketersinggungan antara Manggarai dan Menteng Trenggulun, dan Manggarai Tebst.

Tawuran Manggarai sempat pecah tanggal 4 September 2019, menyebabkan perjalanan KRL commuter line terhenti karena perkelahian antara warga terjadi di atas rel kereta.

Pelaku tawuran melepaskan batu dan berbagai macam benda lainnya ke arah lawan masing-masing.

Bastoni menyebutkan tawuran Manggarai merupakan kebiasaan lama yang terus terulang karena masyarakat setempat uang bila tersinggung mudah menyulut perkelahian.

"Ya biasa namanya tetangga anak muda mungkin ada masalah ketersinggungan dan segalanya, tapi kita terus antisipasi menempatkan anggota di sana, dan memberikan penyuluhan," kata Bastoni.