Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas (Sudin) Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Barat akan memasang kembali perangkat keras CPU ekskavator yang diduga hilang karena dimaling agar pengerukan kali untuk antisipasi banjir terselesaikan.

Kepala Sudin SDA Jakarta Barat Purwanti di Jakarta, Jumat, menyebut setelah perangkat yang hilang itu diurus pihak asuransi, pengerjaan pengerukan Kali BCT Cengkareng Barat dapat kembali dilakukan.

"Alatnya sudah diperbaiki oleh pihak asuransi dan sudah bisa beroperasi lagi," ujar dia.

Purwanti menuturkan, dengan hilangnya perangkat CPU membuat alat ekskavator tidak dapat berfungsi.

Ia memastikan alat tersebut tidak diambil oleh terduga oknum di instansinya.

Sebab, ia mendapat laporan seminggu sebelum mesin tersebut hilang pada September, pasukan biru yang sedang berjaga dipalak oleh oknum preman.

"Lagi jaga alat dirampok oleh beberapa preman, petugas diambil 'handphone' dan dompetnya. Tapi yang kasus ini gngak dilaporin ke polsek (Cengkareng, red.)," ujar dia.

Baca juga: Belum ada laporan kehilangan CPU ekskavator SDA Jakbar

Dia menegaskan kasus hilangnya perangkat CPU ekskavator telah dilaporkan ke Polsek Cengkareng.

Dia berharap kepolisian dapat menangkap pelaku pencurian mesin tersebut.

Sudin SDA Jakarta Barat tengah melakukan pengerukan endapan di kali yang ada di wilayahnya, seperti Kali Maja Kalideres, Kali BCT Cengkareng, dan Anak Kali Ciliwung segmen Mangga besar.

Khusus untuk mengeruk endapan di Kali Maja Kalideres dan Kali BCT Cengkareng, Sudin SDA Jakbar menurunkan masing-masing dua ekskavator dan enam "dump truk".

Di kali anak Ciliwung Mangga Besar, hanya di turunkan satu ekskavator dan empat truk pengangkut. Pengerukan itu ditargetkan rampung akhir Oktober.

Selain pengerukan kali, pihaknya juga melakukan pengurasan saluran air yang ada di seluruh kecamatan. Pembersihan tali-tali air serta pembuatan sumur resapan juga digencarkan.

"Di samping itu juga kita melakukan pemeliharaan pompa-pompa kita supaya pas musim hujan datang kondisinya fit semua," ujar dia.

Baca juga: Empat anak Sungai Citarum akan dinormalisasi
Baca juga: Pengerukan Citarum diharapkan tuntas 2013