Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir menilai bongkar pasang direksi dan komisaris BUMN tidak perlu dibutuhkan selama manajemen BUMN tersebut profesional dan laba (bottom line) tercapai.

"Tidak, saya sudah sampaikan selama itu profesional dan bottom line (target dasarnya) tercapai target," ujar Erick Thohir di Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan bahwa kendati BUMN merupakan korporasi yang didorong untuk berorientasi laba, tapi tidak semua BUMN harus mengejar laba karena ada BUMN-BUMN yang difokuskan untuk menjalankan kebijakan pembangunan.

Baca juga: Tiga Program BUMN jadi prioritas Erick Thohir

"Jadi sama-sama, yang satu berupa uang yang dipergunakan lain dan yang satu berupa sebuah kegiatan yang langsung dirasakan masyarakat," katanya.

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengakui bahwa tugas BUMN sangat berat karena tidak hanya dituntut sebagai korporasi yang berorientasi laba, namun juga berperan sebagai lokomotif bagi pembangunan Indonesia.

Menurut dia, BUMN adalah agen perubahan bagi Indonesia dan bagaimana BUMN harus menjadi pusat kinerja untuk juga kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Erick Thohir juga meyakini bahwa visi Indonesia 2045 yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo bukanlah sesuatu yang di awang-awang, melainkan harus dimulai dari sekarang untuk mencapainya.

Menteri BUMN tersebut menganggap dirinya merupakan pembantu Presiden Joko Widodo dan menyatakan bahwa dia sangat siap dicopot oleh Presiden jika tidak mencapai key performance index atau KPI yang harus dicapai selama tiga bulan ke depan.

Erick sendiri memprioritaskan tiga program BUMN, antara lain proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, PT Asuransi Jiwasraya, dan negosiasi Pertamina antara dengan perusahaan Arab Saudi Aramco.

Menurut dia agar ketiga program prioritas dapat berjalan dan tuntas, maka memang harus didukung tim yang memang profesional dan transparan karena banyak sekali kegiatan-kegiatan yang harus segera dilakukan untuk kementerian BUMN.

Hal itu termasuk dua wakil menteri BUMN yakni Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin serta Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo yang telah ditunjuk dan dilantik Presiden Jokowi.

Baca juga: Menteri BUMN diminta evaluasi menyeluruh kinerja direksi-komisaris
Baca juga: Rini Soemarno berpesan agar Erick Thohir menuntaskan holdingisasi BUMN