Jakarta (ANTARA) - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menggandeng Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam rangka membuka peluang bisnis dengan investor asing.

Kerja sama kedua lembaga itu ditandai dengan penandatanganan kesepakatan bersama oleh Chief Executive Officer Bank Muamalat Achmad K. Permana dan Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal BKPM Wisnu Wijaya Soedibjo di Jakarta, Jumat.

Chief Executive Officer Bank Muamalat Achmad K. Permana dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, mengatakan kolaborasi dengan BKPM bertujuan agar terjalin pertukaran informasi terkait peluang investasi yang potensial. Terlebih Bank Muamalat merupakan bank devisa dan satu-satunya bank syariah yang memiliki kantor cabang penuh (full branch) di luar negeri.

"Tujuan dari kerja sama ini adalah untuk meningkatkan penanaman modal dan promosi hubungan ekonomi antara Indonesia dan negara lain, khususnya dengan Malaysia di mana kami memiliki 'full branch' di sana," katanya.


Baca juga: Di tengah pengumuman kabinet, investasi asing Rp12,03 triliun masuk RI
Baca juga: Tiga Investor Asing Berminat Tambah Modal Bank Muamalat


Dengan adanya kerja sama dengan BKPM, Bank Muamalat akan menjadi bank rujukan bagi investor asing yang hendak menanamkan modalnya di Indonesia.

Hal itu akan mendorong pertumbuhan nasabah baru dan menaikkan volume dana penempatan giro perseroan.

"Kami sekaligus menjadi bank syariah rekanan pertama negara melalui BKPM," ujar Achmad.

Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal BKPM Wisnu Wijaya Soedibjo mengatakan pihaknya senantiasa mengembangkan kerja sama dengan berbagai pihak untuk memberikan kemudahan bagi para investor.

"Dengan terlaksananya kerja sama antara BKPM dengan lembaga perbankan seperti Bank Muamalat, investor memiliki referensi untuk pendanaan, sehingga harapannya dapat mempercepat proses realisasi investasi," jelasnya.


Baca juga: Ekonom sarankan pemerintah sinergikan kebijakan terkait investor asing

Selain Malaysia, Bank Muamalat juga berharap dapat menggaet investor asing yang datang ke Indonesia khususnya dari negara-negara dengan mayoritas penduduk muslim seperti Brunei Darussalam dan Timur Tengah.

Namun, tidak tertutup kemungkinan juga menjalin kerja sama dengan investor negara lain, seperti Singapura, Taiwan, Hong Kong, Korea Selatan atau Jepang.

Kerja sama tersebut juga meliputi pengembangan kapasitas sumber daya manusia melalui kegiatan"capacity building" oleh Bank Muamalat bagi aparatur BKPM, termasuk para investor yang membutuhkan edukasi mengenai ekonomi syariah.

Turut hadir pula Kepala BPPHT BKPM Suhartono, Komisaris Utama Bank Muamalat Ilham Habibie.

Baca juga: Implementasi 4.0 industri tekstil perlu investor asing di bahan baku
Baca juga: BKPM : 17 investor asing lirik NTB