Jayapura (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Papua mulai melakukan serangkaian tahap pengetesan pada mesin dan perangkat penunjang Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Jayapura Peaker.

General Manager PLN UIP Papua Reisal Rimtahi Hasoloan kepada ANTARA di Jayapura, Jumat, mengatakan progres pembangunan pembangkit dengan daya 40 MW tersebut kini berada di angka 89 persen.

"PLTMG yang diperkuat lima mesin ini nantinya akan meningkatkan keandalan sistem kelistrikan Jayapura yang kini sudah ditopang oleh PLTMG MPP (mobile power plant) dan PLTU II Papua di areal lokasi yang sama di Kampung Holtekamp, Distrik Muara Tami," katanya.

Baca juga: PLN Papua siapkan PLTMG Merauke, kurangi kemungkinan pemadaman listrik

Menurut Reisal, pada pekan lalu pihaknya berhasil melakukan first smoke pada PLTMG Jayapura Peaker, harapannya serangkaian tes ini nantinya bisa selesai sebelum perayaan Natal 2019.

"Daya listrik yang nantinya dihasilkan oleh PLTMG Jayapura Peaker ini akan didistribusikan melalui transmisi saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 kilo Volt dan gardu induk yang berada di Holtekamp dan Skyline," ujarnya.

Dia menjelaskan peningkatan keandalan kelistrikan di Kota Jayapura selaku salah satu penyelenggara PON XX 2020 menjadi prioritas untuk mendukung pelaksanaan gelaran akbar yang untuk pertama kalinya diadakan di Tanah Papua itu.

"PLTMG Jayapura Peaker merupakan bagian dari program 35.000 MW yang dicanangkan beberapa tahun lalu dan sampai kini telah berjalan sesuai dengan rencana. Sementara itu rasio elektrifikasi PLN secara nasional juga semakin meningkat bahkan jauh melampaui target," katanya lagi.

Dia menambahkan dari target rasio elektrifikasi nasional sebesar 97,5 persen, PLN telah mencapai 98,83 persen hingga Juni 2019 ini.

Selama enam bulan pertama tahun ini, secara nasional, PLN menambah kapasitas pembangkit sebesar 872,44 MW sehingga total kapasitas terpasang pembangkit di Indonesia menjadi 58.519 MW.

Baca juga: PLN perbaiki sistem suplai bahan bakar PLTMG Holtekamp Papua
Baca juga: PLTMG Timika paling lambat beroperasi Januari 2020