IHSG menguat pasca bank sentral turunkan suku bunga
25 Oktober 2019 10:50 WIB
Ilustrasi - Dua karyawan berbincang di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Jakarta (ANTARA) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi menguat pasca bank sentral menurunkan suku bunga acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate dari 5,25 persen menjadi 5 persen.
IHSG dibuka menguat 2,96 poin atau 0,05 persen ke posisi 6.342,61. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 0,68 poin atau 0,07 persen menjadi 1.012,14.
"Kebijakan BI yang menurunkan suku bunga dan juga musim publikasi laporan laba perusahaan, dapat menjadi katalis positif bagi pasar saham Indonesia," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Jumat.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 23-24 Oktober 2019 memutuskan untuk menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) 25 bps menjadi 5 persen.
Demikian juga suku bunga Deposit Facility turun 25 bps menjadi 4,25 persen, dan suku bunga Lending Facility turun 25 bps menjadi 5,75 persen.
BI menyatakan, kebijakan tersebut konsisten dengan prakiraan inflasi terkendali dan imbal hasil investasi keuangan domestik yang menarik, serta sebagai langkah "pre-emptive" lanjutan untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi domestik di tengah kondisi ekonomi global yang melambat.
Kendati demikian, lanjut Alfiansyah, ketidakpastian dari global tentunya akan menjadi sekedar penghambat bagi laju IHSG pada hari ini.
Dari Eropa, Uni Eropa sedang mempertimbangkan penundaan untuk keluarnya Inggris. Prancis dilaporkan hanya menginginkan penundaan singkat dari 31 Oktober hingga 15 November, sementara negara lain cenderung menyetujui penundaan hingga 31 Januari 2020 yang sebagaimana dinyatakan dalam permintaan perpanjangan Inggris.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 5,2 poin atau 0,02 persen ke 22.745,4, indeks Hang Seng melemah 132,6 poin atau 0,49 persen ke 26.665,3, dan indeks Straits Times menguat 6,2 poin atau 0,2 persen ke posisi 3.175,07.
IHSG dibuka menguat 2,96 poin atau 0,05 persen ke posisi 6.342,61. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 0,68 poin atau 0,07 persen menjadi 1.012,14.
"Kebijakan BI yang menurunkan suku bunga dan juga musim publikasi laporan laba perusahaan, dapat menjadi katalis positif bagi pasar saham Indonesia," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Jumat.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 23-24 Oktober 2019 memutuskan untuk menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) 25 bps menjadi 5 persen.
Demikian juga suku bunga Deposit Facility turun 25 bps menjadi 4,25 persen, dan suku bunga Lending Facility turun 25 bps menjadi 5,75 persen.
BI menyatakan, kebijakan tersebut konsisten dengan prakiraan inflasi terkendali dan imbal hasil investasi keuangan domestik yang menarik, serta sebagai langkah "pre-emptive" lanjutan untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi domestik di tengah kondisi ekonomi global yang melambat.
Kendati demikian, lanjut Alfiansyah, ketidakpastian dari global tentunya akan menjadi sekedar penghambat bagi laju IHSG pada hari ini.
Dari Eropa, Uni Eropa sedang mempertimbangkan penundaan untuk keluarnya Inggris. Prancis dilaporkan hanya menginginkan penundaan singkat dari 31 Oktober hingga 15 November, sementara negara lain cenderung menyetujui penundaan hingga 31 Januari 2020 yang sebagaimana dinyatakan dalam permintaan perpanjangan Inggris.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 5,2 poin atau 0,02 persen ke 22.745,4, indeks Hang Seng melemah 132,6 poin atau 0,49 persen ke 26.665,3, dan indeks Straits Times menguat 6,2 poin atau 0,2 persen ke posisi 3.175,07.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019
Tags: