Jakarta (ANTARA) - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengimbau masyarakat melakukan enam langkah untuk menjaga kondisi tubuh saat suhu cuaca panas lebih tinggi dari biasanya dalam beberapa hari ke depan.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya dehidrasi bahkan hingga heat stroke.

"Ini karena kalau panasnya sangat ekstrem, yang sangat dikhawatirkan adalah heat stroke," kata Widyastuti.

Heat stroke merupakan kegagalan tubuh untuk melakukan pendinginan baik dengan cara berkeringat atau penguapan dari kulit akibat suhu panas sekitar.

Bahkan, menurut akademisi sekaligus praktisi Prof Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, MMB pada ANTARA, Rabu (23/10), heat stroke ini merupakan suatu gangguan kesehatan yang bisa berakibat kematian.

Baca juga: Ini penyebab cuaca panas Jakarta
Baca juga: Jakarta diprakirakan masih panas hingga sepekan ke depan
Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur memberikan ilustrasi bahaya steker atau colokan listrik yang menumpuk karena rawan memicu kebakaran, terlebih saat cuaca panas akhir-akhir. (ANTARA/Andi Firdaus)
Enam Langkah
Enam langkah yang diimbau oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta dalam menjaga kondisi tubuh saat suhu cuaca di atas normal. Pertama, menghindari berada di luar ruangan antara pukul 10.00 WIB hingga jam 16.00 WIB.

Kedua, minum air putih dalam dua hingga tiga jam sekali dengan jumlah total dua liter perhari serta jangan menunggu haus. Ketiga, mengonsumsi buah-buahan yang segar dan banyak mengandung air.

Keempat, menggunakan masker dan payung saat ke luar ruangan. Kelima, menggunakan krem pelembab kulit dan penangkal sinar matahari saat ke luar ruangan.

Keenam, adalah menjaga kondisi tubuh dengan cukup istirahat dan tidur.

BMKG mencatat suhu udara siang hari di sejumlah daerah di Indonesia terasa lebih panas dari biasanya. Suhu maksimum dapat mencapai 37 derajat Celcius sejak 19 Oktober lalu.

Bahkan di Makassar tercatat suhu paling tinggi hingga 38 derajat Celcius.

Suhu tersebut merupakan catatan suhu tertinggi dalam satu tahun terakhir. Pada periode Oktober di tahun 2018 tercatat suhu maksimum mencapai 37 derajat Celcius.

Kondisi ini diperkirakan akan terus terjadi hingga beberapa waktu ke depan.

Di Jakarta, Petugas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kramatjati, Jakarta Timur, mencatat jumlah kunjungan pasien selama suhu cuaca panas hingga 37 derajat Celcius mencapai 800 orang perhari dengan jenis penyakit rata-rata berhubungan dengan suhu panas.
Baca juga: Damkar ingatkan bahaya steker menumpuk di tengah cuaca panas Jakarta