Rasio elektrifikasi ditargetkan 99,90 persen pada 2019
24 Oktober 2019 17:25 WIB
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Rida Mulyana (tengah) dalam media gathering di Jakarta, Kamis (24/10/2019). (ANTARA/ Zubi Mahrofi)
Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan rasio elektrifikasi mencapai 99,90 persen bagi rumah tangga pada 2019.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana di Jakarta, Kamis, mengatakan hingga kuartal ketiga 2019 elektrifikasi baru mencapai 98,86 persen atau sebanyak 68.037.004 unit rumah tangga.
"Saat ini kami terus berupaya untuk menggenjot dan memantau prosesnya, untuk bisa meraih target itu," ujarnya.
Ia menambahkan target rasio elektrifikasi pada 2019 itu meningkat dibandingkan pencapaian 2018 yang sebesar 98,30 persen.
"Dengan demikian, persentase elektrifikasi pada kuartal ketiga itu mengalami peningkatan sekitar 0,56 persen, bila dibandingkan dengan capaian pada akhir 2018," paparnya.
Baca juga: Jangan lupa terangi Papua
Sementara itu untuk 2020, ia mengemukakan pihaknya menargetkan rasio elektrifikasi bagi rumah tangga dapat mencapai 100 persen.
"Artinya, tidak ada lagi rumah tangga yang tidak dialiri listrik," ucapnya.
Direktur Pembinaan Program dan Ketenagalistrikan Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman Hutajulu menambahkan saat ini masih terdapat di beberapa wilayah yang memiliki rasio elektrifikasi listrik di bawah nasional, terutama di bagian timur Indonesia.
Ia mengemukakan daerah yang masih memiliki rasio elektrifikasi rendah berada di wilayah Indonesia Timur, dengan rasio elektrifikasi listrik yang terrendah sebesar 73 persen.
"NTT (Nusa Tenggara Timur) memiliki rasio elektrifikasi listrik yang rendah sebesar 73 persen, akan terus kita tingkatkan," katanya.
Di bagian lain lanjut dia, juga masih terdapat sejumlah wilayah yang rata-rata rasio elektrifikasi listrik di bawah nasional, diantaranya Mentawai sebesar 96 persen, Kalimantan Barat sebesar 97 persen, dan Kalimantan Tengah sebesar 95 persen.
Baca juga: Empat capaian terbesar sektor energi era Jokowi
Ia mengemukakan terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan pemerintah untuk meningkatkan rasio elektrifikasi listrik, salah satunya pembuatan jaringan listrik dan penggunaan sumber energi lain yang ramah lingkungan.
"Tapi ada juga wilayah yang sudah punya jaringan listrik tapi belum memiliki akses listrik, kita bantu dengan program lain agar punya listrik di rumahnya," ucapnya.
Pada tahun ini, Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM menargetkan investasi untuk kelistrikan mencapai 12,04 miliar dolar AS atau sekitar Rp169,27 triliun, meningkat dibandingkan 2018 yang sebesar 11,29 miliar dolar AS.
Hingga triwulan ketiga tahun ini, tercatat realisasi investasi ketenagalistrikan sudah mencapai 8,31 miliar dolar AS atau Rp116,83 triliun.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana di Jakarta, Kamis, mengatakan hingga kuartal ketiga 2019 elektrifikasi baru mencapai 98,86 persen atau sebanyak 68.037.004 unit rumah tangga.
"Saat ini kami terus berupaya untuk menggenjot dan memantau prosesnya, untuk bisa meraih target itu," ujarnya.
Ia menambahkan target rasio elektrifikasi pada 2019 itu meningkat dibandingkan pencapaian 2018 yang sebesar 98,30 persen.
"Dengan demikian, persentase elektrifikasi pada kuartal ketiga itu mengalami peningkatan sekitar 0,56 persen, bila dibandingkan dengan capaian pada akhir 2018," paparnya.
Baca juga: Jangan lupa terangi Papua
Sementara itu untuk 2020, ia mengemukakan pihaknya menargetkan rasio elektrifikasi bagi rumah tangga dapat mencapai 100 persen.
"Artinya, tidak ada lagi rumah tangga yang tidak dialiri listrik," ucapnya.
Direktur Pembinaan Program dan Ketenagalistrikan Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman Hutajulu menambahkan saat ini masih terdapat di beberapa wilayah yang memiliki rasio elektrifikasi listrik di bawah nasional, terutama di bagian timur Indonesia.
Ia mengemukakan daerah yang masih memiliki rasio elektrifikasi rendah berada di wilayah Indonesia Timur, dengan rasio elektrifikasi listrik yang terrendah sebesar 73 persen.
"NTT (Nusa Tenggara Timur) memiliki rasio elektrifikasi listrik yang rendah sebesar 73 persen, akan terus kita tingkatkan," katanya.
Di bagian lain lanjut dia, juga masih terdapat sejumlah wilayah yang rata-rata rasio elektrifikasi listrik di bawah nasional, diantaranya Mentawai sebesar 96 persen, Kalimantan Barat sebesar 97 persen, dan Kalimantan Tengah sebesar 95 persen.
Baca juga: Empat capaian terbesar sektor energi era Jokowi
Ia mengemukakan terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan pemerintah untuk meningkatkan rasio elektrifikasi listrik, salah satunya pembuatan jaringan listrik dan penggunaan sumber energi lain yang ramah lingkungan.
"Tapi ada juga wilayah yang sudah punya jaringan listrik tapi belum memiliki akses listrik, kita bantu dengan program lain agar punya listrik di rumahnya," ucapnya.
Pada tahun ini, Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM menargetkan investasi untuk kelistrikan mencapai 12,04 miliar dolar AS atau sekitar Rp169,27 triliun, meningkat dibandingkan 2018 yang sebesar 11,29 miliar dolar AS.
Hingga triwulan ketiga tahun ini, tercatat realisasi investasi ketenagalistrikan sudah mencapai 8,31 miliar dolar AS atau Rp116,83 triliun.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019
Tags: