Kemendikbud akan luncurkan kamus bahasa ASEAN pada Hari Sumpah Pemuda
24 Oktober 2019 16:19 WIB
Ilustrasi - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Braille pertama yang dicetak Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (BPPB) bersama Balai Penerbitan Braille Indonesia (BPBI) Abiyoso dan Kementerian Sosial diserahkan pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Sosial oleh BPPB di Jakarta, Rabu (26/12/2018). (ANTARANews/Virna P Setyorini)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan akan meluncurkan kamus bahasa ASEAN pada peringatan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2019.
"Kami akan meluncurkan kamus bahasa ASEAN yang terdiri dari lima bahasa yang ada di kawasan Asia Tenggara," ujar Kepala Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Kemendikbud, Prof Dadang Sunendar, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Sebanyak lima kamus bahasa yang dimaksud yakni kamus Indonesia-Filipino, Indonesia-Thai, Indonesia-Khmer, Indonesia-Myanmar, dan Indonesia-Vietnam. Menurut dia, peluncuran kamus itu merupakan upaya pemerintah untuk menyadarkan masyarakat bahwa saat ini hidup di rumah besar yang bernama ASEAN.
"Selama ini banyak yang belum sadar dan ini upaya kita membantu masyarakat mengenal bahasa negara-negara yang ada di kawasan ASEAN ini," kata dia.
Baca juga: Kamus digital Bali raih penghargaan UNESCO
Baca juga: Kata "rekod" layak masuk kamus bahasa Indonesia
Baca juga: Kantor Bahasa Maluku usul 4.000 kosakata Maluku masuk KBBI
Hingga saat ini, kata Dadang, Kemendikbud telah meluncurkan sebanyak 72 produk kamus dan produk kebahasaan yang terdiri dari sejumlah kamus yakni KBBI, bidang ilmu, kamus vokasi, kamus pelajar, kamus ASEAN, dan produk kebahasaan lain.
Pada 2018, Kemendikbud meluncurkan sembilan kamus vokasi yang terdiri dari vokasi pariwisata, vokasi argobisnis, vokasi industri kreatif, vokasi kemaritiman, tata kecantikan kulit dan rambut, tata busana, tata boga, perhotelan, dan usaha perjalanan wisata.
Untuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sendiri sudah memiliki enam versi yang terdiri dari Cetak (Edisi V), Daring (Edisi V), Luring Android (Edisi V), Braille Cetak (Edisi V), dan Luring Disnetra (Edisi V).*
Baca juga: Badan Bahasa bikin KBBI Braille
Baca juga: Penambahan kosakata Kamus Bahasa Indonesia lamban
"Kami akan meluncurkan kamus bahasa ASEAN yang terdiri dari lima bahasa yang ada di kawasan Asia Tenggara," ujar Kepala Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Kemendikbud, Prof Dadang Sunendar, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Sebanyak lima kamus bahasa yang dimaksud yakni kamus Indonesia-Filipino, Indonesia-Thai, Indonesia-Khmer, Indonesia-Myanmar, dan Indonesia-Vietnam. Menurut dia, peluncuran kamus itu merupakan upaya pemerintah untuk menyadarkan masyarakat bahwa saat ini hidup di rumah besar yang bernama ASEAN.
"Selama ini banyak yang belum sadar dan ini upaya kita membantu masyarakat mengenal bahasa negara-negara yang ada di kawasan ASEAN ini," kata dia.
Baca juga: Kamus digital Bali raih penghargaan UNESCO
Baca juga: Kata "rekod" layak masuk kamus bahasa Indonesia
Baca juga: Kantor Bahasa Maluku usul 4.000 kosakata Maluku masuk KBBI
Hingga saat ini, kata Dadang, Kemendikbud telah meluncurkan sebanyak 72 produk kamus dan produk kebahasaan yang terdiri dari sejumlah kamus yakni KBBI, bidang ilmu, kamus vokasi, kamus pelajar, kamus ASEAN, dan produk kebahasaan lain.
Pada 2018, Kemendikbud meluncurkan sembilan kamus vokasi yang terdiri dari vokasi pariwisata, vokasi argobisnis, vokasi industri kreatif, vokasi kemaritiman, tata kecantikan kulit dan rambut, tata busana, tata boga, perhotelan, dan usaha perjalanan wisata.
Untuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sendiri sudah memiliki enam versi yang terdiri dari Cetak (Edisi V), Daring (Edisi V), Luring Android (Edisi V), Braille Cetak (Edisi V), dan Luring Disnetra (Edisi V).*
Baca juga: Badan Bahasa bikin KBBI Braille
Baca juga: Penambahan kosakata Kamus Bahasa Indonesia lamban
Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019
Tags: