Festival Cycloop II digelar di Tugu Infantri Rindam XVII/Cenderawasih
23 Oktober 2019 23:47 WIB
Wakil Aster Kodam XVII/Cenderawasih Letkol Inf DC Soumokil (kanan), Ondofolo Sere Yanto Eluay dan Yasminta Rhidian Wasaraka (tengah) saat menggelar media gathering dalam rangka pelaksanaan Festival Cycloop II tahun 2019 di Jayapura, Rabu (23/10) (ANTARA / Alfian Rumagit)
Jayapura (ANTARA) - Pelaksanaan Fesival Cycloop II tahun 2019 digelar di Tugu Infantri, Ifar Gunung, Rindam XVII/Cenderawasih, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.
Wakil Aster Kodam XVII/Cenderawasih Letkol Inf DC Soumokil dalam pertemuan media dalam rangka pelaksanaan Festival Cycloop yang dilaksanakan di salah satu hotel ternama di Kota Jayapura, Papua, Rabu, menyatakan Festival Cycloop II menggunakan lokasi utama di Tugu Infantri, selain ada serangkaian acara lainnya.
Mantan Dandim 1708/Biak Numfor itu menyampaikan bahwa bukan baru kali ini Kodam XVII/Cenderawasih ikut terlibat dalam pelaksanaan festival yang intinya menggaungkan pelestarian Cagar Alam (CA) Pegunungan Cycloop dari perambahan dan laju kerusakan oleh oknum-oknum warga yang tidak bertanggungjawab.
"Pada Festival Cycloop I tahun 2018, Kodam XVII/Cenderawasih juga sudah terlibat, baik dalam membantu untuk penataan acaranya hingga ikut dalam kegiatan intinya," kata Letkol DC Soumokil.
Baca juga: Aktivis: Festival Cycloop ajang kampanye lingkungan
Tokoh adat atau Ondofolo Kampung Sereh Yanto Eluay menyambut baik pelaksanaan Festival Cycloop II tahun 2019 yang digagas oleh sejumlah komunitas dan dibantu oleh pihak terkait termasuk Kodam XVII/Cenderawasih dan jajarannya.
"Ini merupakan langkah nyata dari perlindungan CA Pegunungan Cycloop. Harapannya semua pihak ikut berkontribusi untuk menggaungkan perlindungan alam Cycloop karena kerusakan yang ditimbulkan pasti akan membawa persoalan dan ini menjadi masalah bersama," katanya pula.
CA Pegunungan Cycloop, kata dia, perlu dikelola secara baik dan bijak serta bersinergi antarpemangku kepentingan, sehingga bisa mendatangkan banyak manfaat untuk warga setempat dan bisa mendatangkan pendapatan daerah.
"Cycloop mempunyai potensi wisata alam yang menjanjikan, asalkan hal ini dikelola dengan baik dan bijak. Berkaitan degan Festival Cycloop, saya sebagai ondofolo sangat mendukung hal ini, harapannya pihak-pihak lain juga ikut membantu," kata Yanto.
Baca juga: BBKSDA Papua agendakan Festival Cycloop November
Koordinator Festival Cycloop II Yasminta Rhidian Wasaraka yang akrab disapa Dian menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan tersebut sudah berjalan sejak 17 Oktober 2019, yang diawali dengan pengenalan lingkungan untuk anak prasekolah.
"Festival Cycloop kali ini cukup panjang, 14 hari lamanya, kalau dibandingkan dengan tahun lalu 12 hari. Acaranya cukup banyak dan padat, di antaranya pendidikan lingkungan, penanaman dan pemulihan ekosistem, pendidikan duta konservasi, konvoi bermotor, pemutaran film dan diskusi serta acara puncaknya pada 26 Oktober 2019," katanya.
Wakil Aster Kodam XVII/Cenderawasih Letkol Inf DC Soumokil dalam pertemuan media dalam rangka pelaksanaan Festival Cycloop yang dilaksanakan di salah satu hotel ternama di Kota Jayapura, Papua, Rabu, menyatakan Festival Cycloop II menggunakan lokasi utama di Tugu Infantri, selain ada serangkaian acara lainnya.
Mantan Dandim 1708/Biak Numfor itu menyampaikan bahwa bukan baru kali ini Kodam XVII/Cenderawasih ikut terlibat dalam pelaksanaan festival yang intinya menggaungkan pelestarian Cagar Alam (CA) Pegunungan Cycloop dari perambahan dan laju kerusakan oleh oknum-oknum warga yang tidak bertanggungjawab.
"Pada Festival Cycloop I tahun 2018, Kodam XVII/Cenderawasih juga sudah terlibat, baik dalam membantu untuk penataan acaranya hingga ikut dalam kegiatan intinya," kata Letkol DC Soumokil.
Baca juga: Aktivis: Festival Cycloop ajang kampanye lingkungan
Tokoh adat atau Ondofolo Kampung Sereh Yanto Eluay menyambut baik pelaksanaan Festival Cycloop II tahun 2019 yang digagas oleh sejumlah komunitas dan dibantu oleh pihak terkait termasuk Kodam XVII/Cenderawasih dan jajarannya.
"Ini merupakan langkah nyata dari perlindungan CA Pegunungan Cycloop. Harapannya semua pihak ikut berkontribusi untuk menggaungkan perlindungan alam Cycloop karena kerusakan yang ditimbulkan pasti akan membawa persoalan dan ini menjadi masalah bersama," katanya pula.
CA Pegunungan Cycloop, kata dia, perlu dikelola secara baik dan bijak serta bersinergi antarpemangku kepentingan, sehingga bisa mendatangkan banyak manfaat untuk warga setempat dan bisa mendatangkan pendapatan daerah.
"Cycloop mempunyai potensi wisata alam yang menjanjikan, asalkan hal ini dikelola dengan baik dan bijak. Berkaitan degan Festival Cycloop, saya sebagai ondofolo sangat mendukung hal ini, harapannya pihak-pihak lain juga ikut membantu," kata Yanto.
Baca juga: BBKSDA Papua agendakan Festival Cycloop November
Koordinator Festival Cycloop II Yasminta Rhidian Wasaraka yang akrab disapa Dian menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan tersebut sudah berjalan sejak 17 Oktober 2019, yang diawali dengan pengenalan lingkungan untuk anak prasekolah.
"Festival Cycloop kali ini cukup panjang, 14 hari lamanya, kalau dibandingkan dengan tahun lalu 12 hari. Acaranya cukup banyak dan padat, di antaranya pendidikan lingkungan, penanaman dan pemulihan ekosistem, pendidikan duta konservasi, konvoi bermotor, pemutaran film dan diskusi serta acara puncaknya pada 26 Oktober 2019," katanya.
Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019
Tags: