Pertamina kampanye malu beli premium bagi pengguna mobil mewah di Aceh
23 Oktober 2019 20:05 WIB
PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I Area Aceh meluncurkan kampanye Malu Antri Premium (MAP) kepada para pengguna mobil mewah di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak (SPBU) Lamseyeun, Aceh Besar, Rabu (23/10/2019). HO/PT Pertamina
Banda Aceh (ANTARA) - PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I meluncurkan kampanye Malu Antri Premium (MAP) kepada para pengguna mobil mewah di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak (SPBU) Provinsi Aceh.
"Kampanye MAP yang kita luncurkan di Aceh ini adalah bagian untuk mengajak para pengguna mobil mewah yang saat ini banyak mengantre premium agar dapat menggunakan bahar bakar minyak yang tepat," kata Sales Area Manager (SAM) Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I, Provinsi Aceh, Ferry Pasalini di Aceh Besar, Rabu.
Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela peluncuran MAP dengan mengusung sejumlah poster imbauan menggelitik diantaranya "Mobil Mewah Pakai Premium, Jangan Lupa Pakai Topeng!".
Baca juga: Antrean BBM bersubsidi masih terjadi di Aceh
Ia menjelaskan kampanye dan imbauan mengajak para konsumen yang menggunakan mobil mewah untuk beralih ke bahan bakar berkualitas tersebut akan terus digencarkan di seluruh SPBU di Aceh.
Menurut dia, ide kreatif dengan memasang beragam narasi nyentrik menyusul panjangnya antrean pembelian BBM bersubsidi di SPBU Aceh yang diantaranya merupakan mobil mewah dan tahun anyar.
"Saat ini, antrean premium di SPBU didominasi oleh kendaraan keluaran terbaru, yang jelas-jelas tidak cocok menggunakan premium, coba dilihat kembali pada buku petunjuk kendaraan untuk jenis bahan bakar yang harus digunakan," katanya.
Baca juga: Lima SPBU diduga terlibat pelangsiran BBM bersubsidi
Premium adalah bahan bakar minyak dengan Research Octane Number (RON) 88. Premium hanya dapat digunakan kendaraan dengan pembakaran rendah. Bila mobil dengan mesin-mesin pintar yang membutuhkan pembakaran tinggi dipaksakan dengan RON 88, maka akan menyebabkan kerusakan mesin karena pembakarannya tidak maksimal.
Selain itu, premium mengeluarkan emisi gas karbon yang lebih besar. Emisi gas karbon yang tinggi menyebabkan polusi udara yang berbahaya bila dihirup oleh masyarakat.
Ia menambahkan sosialisasi MAP tersebut akan terus diperluas ke seluruh provinsi sehingga pengguna kendaraan roda empat keluaran terbaru menggunakan bahan bakar berkualitas.
Peluncuran kampanye #MaluAntriPremium juga dihadiri oleh Kepala Sub Bagian Umum Dinas ESDM Aceh, Taufik, Ketua Forum Komunikasi BUMN Provinsi Aceh, Ediwardo Ritonga dan pengurus serta sejumlah club mobil.
Baca juga: Pertamina: konsumen lebih banyak gunakan BBM nonsubsidi
"Kampanye MAP yang kita luncurkan di Aceh ini adalah bagian untuk mengajak para pengguna mobil mewah yang saat ini banyak mengantre premium agar dapat menggunakan bahar bakar minyak yang tepat," kata Sales Area Manager (SAM) Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I, Provinsi Aceh, Ferry Pasalini di Aceh Besar, Rabu.
Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela peluncuran MAP dengan mengusung sejumlah poster imbauan menggelitik diantaranya "Mobil Mewah Pakai Premium, Jangan Lupa Pakai Topeng!".
Baca juga: Antrean BBM bersubsidi masih terjadi di Aceh
Ia menjelaskan kampanye dan imbauan mengajak para konsumen yang menggunakan mobil mewah untuk beralih ke bahan bakar berkualitas tersebut akan terus digencarkan di seluruh SPBU di Aceh.
Menurut dia, ide kreatif dengan memasang beragam narasi nyentrik menyusul panjangnya antrean pembelian BBM bersubsidi di SPBU Aceh yang diantaranya merupakan mobil mewah dan tahun anyar.
"Saat ini, antrean premium di SPBU didominasi oleh kendaraan keluaran terbaru, yang jelas-jelas tidak cocok menggunakan premium, coba dilihat kembali pada buku petunjuk kendaraan untuk jenis bahan bakar yang harus digunakan," katanya.
Baca juga: Lima SPBU diduga terlibat pelangsiran BBM bersubsidi
Premium adalah bahan bakar minyak dengan Research Octane Number (RON) 88. Premium hanya dapat digunakan kendaraan dengan pembakaran rendah. Bila mobil dengan mesin-mesin pintar yang membutuhkan pembakaran tinggi dipaksakan dengan RON 88, maka akan menyebabkan kerusakan mesin karena pembakarannya tidak maksimal.
Selain itu, premium mengeluarkan emisi gas karbon yang lebih besar. Emisi gas karbon yang tinggi menyebabkan polusi udara yang berbahaya bila dihirup oleh masyarakat.
Ia menambahkan sosialisasi MAP tersebut akan terus diperluas ke seluruh provinsi sehingga pengguna kendaraan roda empat keluaran terbaru menggunakan bahan bakar berkualitas.
Peluncuran kampanye #MaluAntriPremium juga dihadiri oleh Kepala Sub Bagian Umum Dinas ESDM Aceh, Taufik, Ketua Forum Komunikasi BUMN Provinsi Aceh, Ediwardo Ritonga dan pengurus serta sejumlah club mobil.
Baca juga: Pertamina: konsumen lebih banyak gunakan BBM nonsubsidi
Pewarta: M Ifdhal
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: