Badung resmikan 207 bank sampah mandiri di Mengwi
23 Oktober 2019 19:52 WIB
Bupati I Nyoman Giri Prasta (kelima kanan) bersama Wabup Ketut Suiasa (keempat kanan) berfoto usai meresmikan 207 unit BSM PKK Mangu Srikandi dari 20 Desa/Kelurahan se-Kecamatan Mengwi, Rabu (23/10). Antaranews Bali/Istimewa/ist
Badung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, meresmikan 207 unit Bank Sampah Mandiri (BSM) PKK Mangu Srikandi dari 20 desa/kelurahan se-Kecamatan Mengwi di Desa Adat Gulingan, Mengwi, Badung.
"Kami juga meresmikan pembentukan 99 unit Bank Sampah Edukasi Badung (BSEB) Mangu Kumara dengan jangkauan wilayah sekolah, 31 unit Bank Sampah Mandiri Komunal (BSMK) dan Bank Sampah Mandiri Utama (BSMU) di Kecamatan Mengwi, ujar Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, Rabu.
Kecamatan Mengwi merupakan kecamatan keempat di wilayah Kabupaten Badung yang berhasil membentuk Bank Sampah Mandiri PKK Mangu Srikandi.
Selanjutnya, sebelum akhir tahun 2019 ini, Pemkab Badung menargetkan dapat meresmikan ratusan Bank Sampah lagi di wilayah Kecamatan Kuta dan Abiansemal.
Bupati Giri Prasta mengatakan, pihaknya mengapresiasi jajaran Bendesa atau Kepala Desa Adat, Perbekel atau Kepala Desa Dinas, Lurah, kelompok pemuda dan ibu-ibu PKK yang telah antusias mengikuti rangkaian program Gerakan Serentak (Gertak) Badung Bersih, sehingga setiap banjar di Badung memiliki bank sampah mandiri.
"Dengan terbentuknya bank sampah mandiri, kami berkomitmen menjadikan sampah menjadi berkah dan bernilai ekonomis. Nantinya, kami siap menjadi contoh di tingkat nasional maupun internasional," katanya.
Baca juga: Bank sampah Denpasar terkoneksi "Sidarling" dikonversi tabungan emas
Baca juga: Transformasi: Dua faktor penyebab bank sampah tidak efektif
Selain itu, Bupati Giri Prasta juga ingin menyelesaikan masalah sampah di di Badung salah satunya dengan program 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) atau mengurangi, memilah dan mengolah sampah.
Pihaknya juga mewajibkan desa dan kelurahan di Badung membuat Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).
"Sampah plastik akan didaur ulang dan dapat dijadikan bahan bakar, sampah organik diolah menjadi pupuk organik dan sampah basah diolah untuk peternakan magot sebagai pakan ternak," ujar Bupati Giri Prasta.
Dengan berbagai program pengolahan sampah itu, Pemkab Badung menargetkan Badung dapat mandiri dalam pengelolaan sampah pada tahun 2021 mendatang.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung, I Putu Eka Merthawan mengatakan, DLHK Badung telah menargetkan pada tahun 2019 dapat terbentuk 1.000 unit Bank Sampah.
"Dengan begitu Badung akan menjadi kabupaten Bank Sampah pertama di Indonesia dengan konsep modern dengan sistem berjaringan atau multilevel berbasis Start Up non-digital," ujarnya.
Baca juga: Gowa targetkan 1.000 bank sampah pada WCD
Baca juga: Sekolah di Yogyakarta didorong kembangkan bank sampah
"Kami juga meresmikan pembentukan 99 unit Bank Sampah Edukasi Badung (BSEB) Mangu Kumara dengan jangkauan wilayah sekolah, 31 unit Bank Sampah Mandiri Komunal (BSMK) dan Bank Sampah Mandiri Utama (BSMU) di Kecamatan Mengwi, ujar Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, Rabu.
Kecamatan Mengwi merupakan kecamatan keempat di wilayah Kabupaten Badung yang berhasil membentuk Bank Sampah Mandiri PKK Mangu Srikandi.
Selanjutnya, sebelum akhir tahun 2019 ini, Pemkab Badung menargetkan dapat meresmikan ratusan Bank Sampah lagi di wilayah Kecamatan Kuta dan Abiansemal.
Bupati Giri Prasta mengatakan, pihaknya mengapresiasi jajaran Bendesa atau Kepala Desa Adat, Perbekel atau Kepala Desa Dinas, Lurah, kelompok pemuda dan ibu-ibu PKK yang telah antusias mengikuti rangkaian program Gerakan Serentak (Gertak) Badung Bersih, sehingga setiap banjar di Badung memiliki bank sampah mandiri.
"Dengan terbentuknya bank sampah mandiri, kami berkomitmen menjadikan sampah menjadi berkah dan bernilai ekonomis. Nantinya, kami siap menjadi contoh di tingkat nasional maupun internasional," katanya.
Baca juga: Bank sampah Denpasar terkoneksi "Sidarling" dikonversi tabungan emas
Baca juga: Transformasi: Dua faktor penyebab bank sampah tidak efektif
Selain itu, Bupati Giri Prasta juga ingin menyelesaikan masalah sampah di di Badung salah satunya dengan program 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) atau mengurangi, memilah dan mengolah sampah.
Pihaknya juga mewajibkan desa dan kelurahan di Badung membuat Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).
"Sampah plastik akan didaur ulang dan dapat dijadikan bahan bakar, sampah organik diolah menjadi pupuk organik dan sampah basah diolah untuk peternakan magot sebagai pakan ternak," ujar Bupati Giri Prasta.
Dengan berbagai program pengolahan sampah itu, Pemkab Badung menargetkan Badung dapat mandiri dalam pengelolaan sampah pada tahun 2021 mendatang.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung, I Putu Eka Merthawan mengatakan, DLHK Badung telah menargetkan pada tahun 2019 dapat terbentuk 1.000 unit Bank Sampah.
"Dengan begitu Badung akan menjadi kabupaten Bank Sampah pertama di Indonesia dengan konsep modern dengan sistem berjaringan atau multilevel berbasis Start Up non-digital," ujarnya.
Baca juga: Gowa targetkan 1.000 bank sampah pada WCD
Baca juga: Sekolah di Yogyakarta didorong kembangkan bank sampah
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019
Tags: