"Kami berharap para lulusan Program Sekoper Cinta ini dapat berkontribusi dalam memajukan kaum perempuan di Jabar sehingga bisa maju, mandiri serta turut andil dalam memberikan solusi terhadap permasalahan perempuan khususnya di daerah," kata Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari di Bandung, Rabu.
Ineu yang hadir pada acara Kelulusan 2.700 Wisudawati Program Sekoper Cinta di Gymasium Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kota Bandung, mengatakan sesuai dengan fungsi DPRD, pihaknya akan melakukan pengawasan, dukungan penganggaran khususnya pada stakeholder untuk melakukan inovasi terkait program ini.
Dia mengatakan setengah dari jumlah penduduk Jawa Barat adalah perempuan sehingga upaya penguatan bagi kaum perempuan harus menjadi perhatian yang serius.
"Sehingga dibutuhkan penguatan agar perempuan bisa berdaya, berdaulat dan mandiri," kata Ineu.
Setidaknya, menurut Ineu, keberadaan perempuan dapat memberikan kontribusi dalam melahirkan solusi untuk permasalahan perempuan.
"Saya berharap Program Sekoper Cinta tetap berlanjut, dengan adanya kerja sama antara pemerintah provinsi serta pemerintah kabupaten/kota sehingga program ini makin baik dan berkualitas menghasilkan lulusan yang sesuai dengan harapan," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Sekoper Cinta yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jabar Atalia Ridwan Kamil mengatakan Program Sekoper Cinta menjadi wadah bagi perempuan Jabar untuk melakukan interaksi, komunikasi, bertukar pengetahuan, dan pengalaman.
Program tersebut, kata Atalia, menjadi ruang bagi perempuan untuk mengenali kebutuhan dan kepentingan dalam meningkatkan kualitas hidup.
Sejak diluncurkan, Sekoper Cinta memiliki 2.700 lulusan yang berasal dari 100 desa di 27 kabupaten/kota di Jabar.
Menurut Atalia, DP3AKB Prov. Jabar yang menjadi Leading Sector Sekoper Cinta memiliki 19 Master of Trainer (MoT) serta 270 Trainer.
"Setelah ini akan ada program lanjutan yang lebih pada kesiapan perempuan tersebut lebih mandiri secara finansial. Jadi, mereka akan belajar langsung terkait keterampilan yang diinginkan," kata Atalia.
Atalia mengatakan, Sekoper Cinta mendapat perhatian dari Kementerian PPPA. Sebab, Sekoper Cinta dianggap dapat diimplementasikan di tingkat nasional dan menjadi percontohan bagi daerah lain.
"Karena ini adalah satu-satunya program yang dilakukan untuk level provinsi, beberapa dasawarsa belakangan ini banyak sekali program sekolah perempuan, tapi biasanya dilakukan untuk level yang sangat terbatas," katanya.
"Yang kami lakukan ini komprehensif, jadi perempuan tahu bagaimana mengembangkan potensi yang mereka miliki. Jadi, harapannya kepada perempuan-perempuan yang sudah lulus ini mereka bisa menjadi relawan yang dapat menyebarkan informasi yang telah didapat selama proses pembelajaran kepada masyarakat luas," kata Atalia.
Baca juga: Pemprov Jabar memberdayakan Perempuan melalui program "Sekoper Cinta"
Baca juga: Pemprov Jabar luncurkan program pemberdayaan perempuan "Sekoper Cinta"