Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Kabinet Indonesia Maju Budi Karya Sumadi mengingatkan jajaran di kementeriannya untuk fokus membangun infrastruktur transportasi sehingga bisa mendorong dan meningkatkan perekonomian nasional.

"Jika dalam periode sebelumnya masih kurang fokus maka dalam lima tahun ke depan lebih fokus dalam membangun dan merawat infrastruktur," kata Budi Karya yang kembali ditunjuk menjadi Menhub untuk periode 2019-2024 saat acara penyambutan dan pengarahan di depan pejabat Kementerian Perhubungan di Jakarta, Rabu.

Dikatakan Menhub, dalam wawancara dengan Presiden Jokowi, dirinya secara khusus diminta untuk membangun infrastruktur transportasi yang bisa mendorong pariwisata dan perekonomian yang ada di seluruh daerah Indonesia.

"Pesan Presiden sudah jelas bahwa infrastruktur darat, laut dan udara menjadi prioritas untuk tugas saya," katanya..

Baca juga: Pembangunan infrastruktur masih menjadi kunci periode kedua Jokowi

Dalam kurun waktu 5 tahun ini, dilakukan pembangunan infrastruktur transportasi dengan pendekatan Indonesia Sentris untuk membuka keterisolasian, yaitu dengan memberikan dukungan aksesibilitas terhadap Daerah 3TP (Terluar, Terdepan, Tertinggal dan Perbatasan).

Di antaranya melalui penyediaan prasarana yaitu 18 rute tol laut dengan tujuan menekan disparitas harga di Indonesia Timur, 891 trayek angkutan perintis, dan pembangunan serta pengembangan 131 bandara di daerah rawan bencana, perbatasan dan terisolasi.

Filosofi Indonesia sentris itu menjadi perhatian, baik berupa pembangunan maupun kegiatan kegiatan yang dilaksanakan dengan memperhatikan daerah-daerah terluar terdepan, tertinggal dan di perbatasan.

Bila dilihat apa yang sudah dilakukan, tol laut begitu intensif. Dalam lima tahun ini sudah ada 18 rute tol laut. Jadi disparitas harga bisa ditekan dan memastikan pasokan sembilan bahan pokok itu bisa didapatkan masyarakat di bagian Indonesia timur. Lalu ada juga 891 angkutan perintis ada jalan, kereta api, laut dan udara.

Budi Karya juga telah melaksanakan program Jembatan Udara untuk meningkatkan konektivitas logistik dengan menyediakan 39 rute yang dilayani sampai ke daerah-daerah pedalaman, terpencil dan pulau terluar untuk pemerataan serta kesenjangan ekonomi dan pembangunan antar wilayah di Indonesia bagian Timur.

Baca juga: Kemenhub ungkap tiga faktor utama bebani biaya logistik nasional

Baca juga: Menhub nilai infrastruktur "tulang punggung" pembangunan nasional