Kadin sebut Formasi Kabinet Jilid II Jokowi pilihan terbaik
23 Oktober 2019 13:30 WIB
Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Ma'ruf Amin berfoto bersama jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju yang baru dilantik dengan didampingi istri dan suami mereka di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/foc.
Jakarta (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyambut baik formasi kabinet Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin periode 2019-2024 yang resmi diumumkan di Istana Negara, Rabu.
Kadin menilai pilihan formasi tersebut adalah pilihan terbaik yang harus dihormati dan didukung semua pihak demi kemajuan bangsa dan negara.
"Kami mengapresiasi capaian pemerintahan selama ini dan menyambut baik dengan susunan kabinet yang telah dipilih Presiden," kata Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P. Roeslani di Jakarta, Rabu.
Sebagai mitra pemerintah, Kadin akan memperkuat sinergi dengan pemerintah terutama dalam pelaksanaan program-program yang akan dijalankan oleh kabinet yang baru dan mendukung mewujudkan cita-cita menjadikan Indonesia negara maju dengan pendapatan Rp320 juta per kapita di tahun 2045.
"Kami segenap jajaran Kadin Indonesia mengucapkan selamat kepada kabinet yang baru, semoga kabinet ini bisa membawa angin segar bagi dunia usaha dan perekonomian nasional," kata Rosan.
Pihaknya berharap formasi kabinet yang baru dapat menjawab berbagai tantangan yang masih mewarnai perekonomian Indonesia, seperti defisit neraca berjalan, defisit neraca perdagangan, defisit anggaran belanja.
Selanjutnya, masalah perizinan usaha, masalah kemiskinan, kualitas sumber daya manusia, fundamental struktural, seperti efisiensi dan produktifitas hingga lapangan kerja.
Terlebih lagi, tantangan luar negeri mengenai ketidakpastian ekonomi global yang membuat ekspor Indonesia turun dan masih menekan perekonomian global.
Para pelaku usaha global masih menunggu perkembangan perang dagang China dan Amerika Serikat terkait kesepakatan damai dagang fase satu pada November nanti. Mengenai hal ini, Indonesia juga masih belum bisa mengambil peluang terkait perang dagang dua negara, dan itu menjadi pekerjaan rumah pemerintah kita kedepannya.
Daya saing juga harus ditingkatkan terlebih Presiden Jokowi menargetkan untuk menaikan ranking kemudahan berusaha atau Ease of Doing Business (EODB) Indonesia di tahun 2020 masuk peringkat ke-40.
"Kami juga mendukung periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk melakukan pemangkasan birokrasi yang panjang dan deregulasi aturan. Sebab selama ini persoalan regulasi yang rumit dan birokrasi yang panjang telah menjadi beban dunia usaha," kata Rosan.
Baca juga: Kabinet Indonesia Maju teruskan program pembangunan
Baca juga: Wali Kota Tarakan harap perbatasan dapat perhatian kabinet baru
Baca juga: PSI apresiasi susunan Kabinet Indonesia Maju
Kadin menilai pilihan formasi tersebut adalah pilihan terbaik yang harus dihormati dan didukung semua pihak demi kemajuan bangsa dan negara.
"Kami mengapresiasi capaian pemerintahan selama ini dan menyambut baik dengan susunan kabinet yang telah dipilih Presiden," kata Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P. Roeslani di Jakarta, Rabu.
Sebagai mitra pemerintah, Kadin akan memperkuat sinergi dengan pemerintah terutama dalam pelaksanaan program-program yang akan dijalankan oleh kabinet yang baru dan mendukung mewujudkan cita-cita menjadikan Indonesia negara maju dengan pendapatan Rp320 juta per kapita di tahun 2045.
"Kami segenap jajaran Kadin Indonesia mengucapkan selamat kepada kabinet yang baru, semoga kabinet ini bisa membawa angin segar bagi dunia usaha dan perekonomian nasional," kata Rosan.
Pihaknya berharap formasi kabinet yang baru dapat menjawab berbagai tantangan yang masih mewarnai perekonomian Indonesia, seperti defisit neraca berjalan, defisit neraca perdagangan, defisit anggaran belanja.
Selanjutnya, masalah perizinan usaha, masalah kemiskinan, kualitas sumber daya manusia, fundamental struktural, seperti efisiensi dan produktifitas hingga lapangan kerja.
Terlebih lagi, tantangan luar negeri mengenai ketidakpastian ekonomi global yang membuat ekspor Indonesia turun dan masih menekan perekonomian global.
Para pelaku usaha global masih menunggu perkembangan perang dagang China dan Amerika Serikat terkait kesepakatan damai dagang fase satu pada November nanti. Mengenai hal ini, Indonesia juga masih belum bisa mengambil peluang terkait perang dagang dua negara, dan itu menjadi pekerjaan rumah pemerintah kita kedepannya.
Daya saing juga harus ditingkatkan terlebih Presiden Jokowi menargetkan untuk menaikan ranking kemudahan berusaha atau Ease of Doing Business (EODB) Indonesia di tahun 2020 masuk peringkat ke-40.
"Kami juga mendukung periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk melakukan pemangkasan birokrasi yang panjang dan deregulasi aturan. Sebab selama ini persoalan regulasi yang rumit dan birokrasi yang panjang telah menjadi beban dunia usaha," kata Rosan.
Baca juga: Kabinet Indonesia Maju teruskan program pembangunan
Baca juga: Wali Kota Tarakan harap perbatasan dapat perhatian kabinet baru
Baca juga: PSI apresiasi susunan Kabinet Indonesia Maju
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: