Mandailing Natal (ANTARA) - Banjir yang melanda delapan desa di Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, pada Selasa (22/10) malam mengakibatkan sedikitnya 500 rumah warga terdampak banjir.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mandailing Natal, Harisah, Rabu menyebutkan saat ini tim BPBD masih melakukan pendataan di lapangan untuk memastikan jumlah data valid atas kerugian yang ditimbulkan oleh banjir di Kecamatan Siabu itu.
"Saat ini petugas masih bekerja di lapangan membantu warga, belum ada data valid jumlah kerusakan maupun kerugian. Namun untuk data sementara yang kita himpun ada sekitar 500-an rumah warga yang terendam dalam banjir itu," katanya.
Baca juga: Banjir landa sejumlah desa di Mandailing Natal
Ia menyebutkan, hingga Rabu siang debit air di beberapa desa sudah mulai surut namun di Desa Huraba genangan air masih terlihat di badan jalan lintas Sumatera dan rumah penduduk.
"Sampai siang ini, di Desa Huraba debet air belum turun, tapi di desa lain sudah mulai surut," ujarnya.
Untuk meringankan warga BPBD juga telah menyiapkan posko kesehatan dan tenda pengungsian buat warga yang terkena dampak banjir di lokasi bencana.
"Saat ini BPBD sudah menyiapkan posko kesehatan dan tenda pengungsian bagi warga, namun masyarakat masih memilih tinggal di rumah keluarga masing," sebut Harisah.
Dari data yang dihimpun setidaknya ada delapan desa di Kecamatan Siabu yang terkena dampak banjir yaitu, Desa Hutapuli, Bonandolok, Huraba Satu, Huraba Dua, Tanggabosi Satu, Tanggabosi Dua, Tanggabosi Tiga, dan Desa Muara Batang Angkola.
Baca juga: Lima desa di Mandailing Natal terendam banjir
Ratusan rumah terdampak banjir di Mandailing Natal
23 Oktober 2019 12:15 WIB
Salah satu rumah warga yang terkena dampak banjir di Kecamatan Siabu, Mandailing Natal. (ANTARA/Holik)
Pewarta: Juraidi dan Holik
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019
Tags: