"Menurut Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 93 Tahun 2011 tentang Kebun Raya menyebutkan bahwa Kebun Raya merupakan kawasan konservasi, yang memiliki koleksi tumbuhan terdokumentasi dan ditata berdasarkan pola krarifikasi taksonomi," kata Gubernur Sultra, Ali Mazi saat memberikan sambutan pada acara peluncuran Kebun Raya Kendari, Selasa.
Ditata, lanjut Ali Mazi, berdasarkan pola-pola klasifikasi taksonomi, tematik atau kombinasi dari pola-pola tersebut. Untuk tujuan kegiatan konservasi, penelitian, pendidikan, wisata dan jasa lingkungan.
"Dengan demikian keberadaan kebun raya Kendari merupakan satu-satunya kebun raya daerah yang ada di Sultra saat ini. Diharapkan sebagaimana fungsi yang disebutkan tentang kebun raya ini," katanya.
Baca juga: Kendari peroleh Rp13 miliar bangun Kebun Raya Nangananga
Ali Mazi juga menjelaskan, kebun raya dapat dikategorikan sebagai rumah terbuka hijau, berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang penata ruang terbuka hijau pada wilayah kota, perkotaan paling sedikit 30 persen dari seluruh luas wilayah kota yang memiliki fungsi ekologi sebagai paru-paru kota.
"Tumbuhan dan tanaman hijau yang ada didalamnya untuk menyerap kadar korbodioksida. Selain itu kebun raya dapat menciptakan suasana nikmat, nyaman, sejuk dan asri," ujarnya.
Ali Mazi mengungkapkan, selain dapat menjadi salah satu lokasi pengembangan kawasan hijau, dan destinasi wisata di Kota Kendari, kebun raya juga secara tidak langsung telah berkontribusi dalam mengurangi efek rumah kaca akibat pemanasan global.
"Saya berharap pembangunan kebun raya ini tidak berhenti sampai di sini, tetapi dapat terus dilanjutkan dalam mewujudkan pembangunan kebun raya yang modern sesuai dengan perkembangan jaman," tutupnya.
Baca juga: Kebun Raya Cibodas makin diminati, jumlah pengunjungi lampaui target
Sementara itu, Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir dalam sambutannya menerangkan bahwa destinasi baru yang ada di Kendari ini memiliki luas 96 hektare terdiri atas 18 ha hutan lindung dan 78 ha hutan produksi tetap.
"Alhamdulillah berkat kerja keras jajaran Pemerintah Kota Kendari selama ini yang bekerjasama dengan pihak Kementerian PUPR termaksud dengan bimbingan LIPI hari ini kita mulai launching," ujarnya.
Meskipun telah diresmikan, Sulkarnain menyadari masih banyak kekurangan di Kebun Raya Kendari saat ini menjadi destinasi wisata terbaik sekaligus tempat penelitian para akademisi.
Baca juga: Dua tanaman langka tumbuh mekar di Kebun Raya Bogor
Baca juga: Kebun Raya Eka Karya Bali dikunjungi 700 ribu wisatawan setiap tahun