Surabaya (ANTARA) - Kelompok relawan pemenangan Joko Widodo pada Pemilihan Presiden 2019, Bravo 5, bangga Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi dan Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan menjadi calon menteri pada Kabinet Kerja II.

"Kami bangga dua orang terbaik menjadi calon menteri Pemerintahan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin untuk periode lima tahun ke depan," ujar Ketua Umum Bravo 5 Jawa Timur Ubaidillah Amin ketika dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Selasa.

Di Bravo 5, Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi merupakan ketua umum, sedangkan Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan adalah pendiri kelompok pemenangan di luar struktur TKN tersebut.

Keduanya telah dipanggil Joko Widodo di Istana Kepresidenan hari ini mengenakan kemeja putih dan mengaku siap membantu Presiden di posisi manapun.

Gus Ubaid, sapaan akrab Ubaidillah Amin, mengucapkan selamat kepada kedua tokoh terbaik di organisasinya dan berharap amanah menjalankan tugasnya jika dinyatakan sebagai menteri.

Bravo 5 Jatim, kata dia, juga memberikan saran kepada Presiden Jokowi agar nantinya menempatkan menteri yang benar-benar sesuai bidang keahliannya.

"Jangan sampai rakyat kecewa, karena para menterinya dianggap tidak kompeten oleh rakyat," katanya sembari menegaskan bahwa sampai saat ini relawan Bravo 5 tetap solid dan satu komando meski berada di di 38 kabupaten/kota se-Jatim.

Tim Bravo 5 merupakan tim sukarelawan Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang terdiri atas para purnawirawan TNI yang sebagian besar merupakan lulusan Akademi Militer angkatan 1970 atau seangkatan dengan Luhut Binsar Panjaitan.

Tim ini terbentuk sejak 2013 untuk memenangkan Jokowi-Jusuf Kalla pada Pemilu 2014.

Fachrul Razi saat itu mengatakan Bravo 5 dibentuk untuk menepis persepsi bahwa seluruh purnawirawan TNI mendukung calon Presiden RI Prabowo Subianto.

Lulusan Akademi Militer 1970 ini berpengalaman dalam bidang infanteri dan jabatan terakhir yang diembannya sebagai Wakil Panglima TNI pada masa Pemerintahan Presiden RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Baca juga: Luhut: Presiden minta dilakukan efisiensi di pengelola energi

Baca juga: Presiden bahas target pengelolaan sumber daya mineral dengan Luhut

Baca juga: Luhut diminta Jokowi tangani kemaritiman dan investasi