Kuala Lumpur (ANTARA) - Sebanyak 360 peserta menghadiri konferensi pertama Prospek Suplai dan Permintaan Minyak Sawit (POSDOC 2019) dan CEO Forum Indonesia Malaysia (IMCEOF) di Hotel Tenera, Bandar Baru Bangi, Selangor, Selasa. Siaran pers yang diterima Antara, di Kuala Lumpur, Selasa, menyebutkan konferensi dengan tema "Mengupayakan Suplai dan Permintaan yang Berkelanjutan dan Harga Minyak Kelapa Sawit yang Menguntungkan" tersebut menampilkan sepuluh makalah tentang estimasi suplai, permintaan, dan pengaruh harga yang disampaikan sembilan CEO dari Indonesia dan Malaysia. Deputi Kementerian Perekonomian Indonesia Musdhalifah Machmud menyampaikan sambutan pada konferensi tersebut, diikuti kemudian sambutan pembukaan oleh Menteri Industri Utama Malaysia Teresa Kok. Tujuan konferensi ini untuk membuat platform strategis dalam tiga kunci terkait pengembangan industri minyak sawit yakni suplai, permintaan pasar, dan pandangan tentang harga pada 2020. Sedangkan tujuan forum CEO untuk berbagi pandangan, kepentingan dan aspirasi negara-negara penghasil sawit. Konferensi juga menyatakan bahwa minyak sawit mengalami harga yang rendah dan sekarang ini sudah menunjukkan perbaikan yang positif. Ini merupakan tantangan utama yang dihadapi industri kelapa sawit. Semua mitra menyadari pentingnya kerja sama tertutup antara mitra Indonesia dan Malaysia untuk mempromosikan kesadaran dan berbagi informasi tentang suplai minyak sawit, permintaan, dan harga pada pasar global. Malaysia dan Indonesia berkomitmen untuk menentang tindakan yang membuat publisitas negatif tentang minyak sawit melalui badan penyelesaian sengketa WTO pada akhir tahun ini.