Jakarta (ANTARA) - Blue Bird sedang mengembangkan sistem pelacak agar pengemudi taksi mendapatkan rekomendasi tempat dengan permintaan yang tinggi.

"Akan keluar dalam waktu dekat, akhir tahun ini atau awal tahun depan," kata Chief Information Officer Blue Bird, Andeka Putra, saat di acara IBM Partner Solutions Summit 2019 di Jakarta, Selasa.

Blue Bird menggunakan machine learning untuk membuat sistem pemandu bagi pengemudi taksi. Sistem dan aplikasi bagi pengemudi Blue Brid akan diperbarui dengan fitur yang menampilkan rekomendasi di daerah mana pengemudi berpotensi mendapatkan penumpang.

Blue Bird menggunakan data internal dari mereka, yang digabungkan dengan data dari solusi yang ditawarkan IBM serta hasil penelusuran perusahaan tersebut di media sosial untuk menemukan lokasi dengan permintaan transportasi tinggi.

Baca juga: PLN suplai kelistrikan E-Taxi Blue Bird

Baca juga: Blue Bird genjot pembayaran nontunai


Data yang diperlukan untuk mencari rekomendasi tempat permintaan taksi tinggi antara lain adalah data internal Blue Bird berdasarkan pergerakan GPS hingga data eksternal laporan cuaca dan informasi mengenai acara di lokasi tertentu.

Pengemudi dapat mengecek rekomendasi tempat dengan permintaan taksi tinggi melalui aplikasi Blue Bird khusus pengemudi.

Andeka memperkirakan pendapatan pengemudi taksi dapat meningkat hingga 14 persen setelah mereka mengaplikasikan teknologi ini di sistem mereka.

Sementara bagi perusahaan, pendapatan diproyeksikan akan naik sekitar 6,7 persen.

Baca juga: Geely berinvestasi di Volocopter untuk bisnis mobil terbang

Baca juga: Uber targetkan taksi terbang mengudara tahun 2020