Surabaya (ANTARA News) - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini sedang melakukan pembaruan sistem perdagangan di pasar modal yang nantinya akan menyediakan fasilitas perdagangan terpadu untuk menangani multi produk dalam satu platform. "Fasilitas perdagangan terpadu itu termasuk single operation, single price dissemination serta penyetaraan kapasitas antara mesin di main site dengan Disaster Recovery Site," kata Sekretaris Perusahaan PT BEI, Friderica Widyasari Dewi dalam keterangan persnya yang diterima ANTARA News, Senin. Menurut dia, sistem baru tersebut menggunakan software X-STREAM yang dibuat oleh Nasdaq OMX. Fase-I (ekuiti) rencananya akan selesai pada Desember 2008. Untuk fase-I tersebut telah dilakukan instalasi software dan test integrasi (integration test) oleh Nasdaq OMX, dan saat ini sedang dalam tahap pengujian (User Acceptance Test). Tahap selanjutnya, kata Dewi, adalah penyesuaian aplikasi remote trading di sisi Anggota Bursa (AB) dengan sistem baru yang akan dilaksanakan pada Agustus hingga Oktober 2008. Pelaksanaan test dengan sistem baru (Mock Trading) melibatkan semua AB dilaksanakan pada Oktober 2008 dan rencana live pada 1 Desember 2008. Dewi mengemukakan, BEI juga berencana meluncurkan produk baru, yaitu revitalisasi Kontrak Opsi Saham (KOS), revitalisasi LQ45 Index Futures dan IHSG Index Futures akan mengalami perubahan waktu dari rencana awal bulan Juni 2008 menjadi September 2008. Sedangkan produk baru lainnya, yaitu Structured Warrant sedang dalam persiapan. Perubahan dilakukan karena adanya peningkatan (upgrading) sistem perdagangan derivatif menjadi berbasis remote trading yang rencananya akan dinamakan Derivative Trading System (DTS). Dewi mengatakan, selama ini telah dilakukan kegiatan sosialisasi dan edukasi mengenai produk-produk baru tersebut, kepada wartawan dan masyarakat umum, serta kepada direktur, tenaga marketing, IT officer maupun back office dari perusahaan-perusahaan efek. (*)