"Sesungguhnya membumikan ASEAN itu bukan hanya tanggung jawab Kementerian Luar Negeri, karena saat ini kementerian/lembaga lainnya juga berhubungan dengan ASEAN. Sehingga itu menjadi tanggung jawab bersama," ujar Jose Tavares dalam wawancara khusus di ruang redaksi ANTARA di Jakarta.
Menurut Jose, peran masyarakat - terutama pemuda - menjadi penting dalam meningkatkan pengetahuan maupun kepedulian terhadap permasalahan di kawasan ASEAN.
"Ada berbagai wadah yang tersedia, seperti ASEAN Youth Interfaith Camp, ASEAN Youth Conference, Duta ASEAN dan lainnya," ujar dia.
Ia mengatakan penyelenggaraan Duta Muda ASEAN 2019 pada Oktober lalu bertujuan untuk mempromosikan ASEAN di kalangan masyarakat terutama generasi muda.
Baca juga: Duta muda ingin dekatkan ASEAN ke masyarakat melaui pendidikan
"Penyelenggaraan Duta Muda ASEAN itu terbuka untuk pemuda di seluruh Indonesia dan diseleksi secara terbuka. Para pemuda itu menuangkan pemikiran atau pandangan mereka melalui tulisan maupun video singkat mengenai ASEAN. Itu salah satu bentuk diseminasi informasi mengenai ASEAN," kata Jose.
Selain itu, Kementerian Luar Negeri bekerjasama dengan berbagai universitas di seluruh Indonesia untuk mendirikan Pusat Kajian ASEAN.
"Saat ini terdapat 50 Pusat Studi ASEAN yang tersebar di seluruh Indonesia. Berbagai kegiatan diselenggarakan di Pusat Studi ASEAN dengan melibatkan generasi muda sebagai upaya meningkatkan pengetahuan mengenai ASEAN dan mendorong diskusi yang out of the box atau pemikiran yang mengandung inovasi terkait permasalahan di kawasan," ucap Jose.
Kementerian Luar Negeri juga memenuhi undangan dari berbagai universitas di Indonesia untuk mengisi seminar maupun diskusi mengenai ASEAN.
"Seminar ataupun diskusi mengenai ASEAN menjadi hal yang penting juga untuk memberikan pemahaman yang benar mengenai ASEAN," ujar dia.
Baca juga: Retno Marsudi harap duta muda cerminkan SDM unggul Indonesia di ASEAN
Baca juga: Dua Mahasiswa UGM Jadi Duta Muda ASEAN