Ladang minyak Allas, yang berada di 35 km selatan Hawija, merupakan salah satu sumber utama pendapatan ISIS, yang pada 2014 mendeklarasikan kekhalifahan di wilayah Irak dan Suriah.
Irak mendeklarasikan kemenangan atas para gerilyawan Suni pada 2017 setelah mengusir mereka dari semua wilayah yang dikuasai di negara tersebut. Sejak itu, kelompok tersebut kembali ke taktik perlawanan kilat dengan tujuan untuk mengacaukan pemerintahan di Baghdad.
"Elemen kelompok teroris Daesh menyerang dua pos pemeriksaan di ladang minyak Allas, di Provinsi Salahuddin dan sebuah bom rakitan meledakkan satu kendaraan milik pasukan keamanan yang ditempatkan di lokasi itu hingga menewaskan dua anggota pasukan," bunyi pernyataan tersebut dengan menyebut ISIS sebagai Daesh.
Kelompok itu juga menembaki pasukan keamanan yang berupaya mengevakuasi jasad korban, melukai tiga anggota lainnya.
Pasukan gabungan yang terdiri dari pasukan reguler dan sebagian besar kelompok paramiliter Syiah dukungan Iran, yang dikenal sebagai Pasukan Mobilisasi Populer, sedang mengejar pelaku penyerangan, bunyi pernyataan tersebut.
Sumber: Reuters
Baca juga: Serangan ISIS tewaskan sejumlah pasukan keamanan Irak
Baca juga: Pengadilan Irak hukum mati empat orang karena ikut ISIS
Baca juga: Prancis upayakan empat warganya tak dihukum mati di Irak