Jakarta (ANTARA) - Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani meyakini Presiden Joko Widodo memiliki pertimbangan sehingga meminta Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto masuk dalam pemerintahan untuk membantu di bidang pertahanan.
"Presiden pasti sudah punya pertimbangan sehingga meminta Prabowo masuk dalam pemerintahan, kalau nanti dilantik. Tapi kalau pakai baju putih ya mungkin tandanya diminta menjadi salah satu menteri," kata Puan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.
Baca juga: Pengamat: Calon menteri kalangan profesional yang muncul sangat layak
Baca juga: PKS tidak permasalahkan Presiden undang Prabowo
Baca juga: Wishnutama diminta Jokowi tingkatkan kemampuan kreatif dan devisa
Baca juga: Sekjen NasDem: Presiden banyak pertimbangan tentukan kabinet
Dia mengatakan kalau Prabowo fix menjadi Menteri Pertahanan, maka diharapkan bisa memberikan solusi yang lebih baik bagi bangsa dan negara.
Puan mengatakan kursi menteri merupakan hak prerogatif Presiden namun tentu saja keputusan tersebut dengan mempertimbangkan pendapat partai yang memperoleh jumlah suara di Pemilu 2019.
"Yang pasti tidak istilah motor penggerak atau di depan dan di belakang. Hanya memang sebagai partai pemenang pemilu yang perolehan suara di DPR punya 128 kursi, kami merupakan fraksi terbesar yang ada di DPR," ujarnya.
Selain itu, Puan juga mengomentari beberapa sosok yang dipanggil Jokowi pada Senin (21/10) pagi seperti Nadiem Makarim dan Mahfud MD.
Menurut dia, kedua orang tersebut merupakan sosok yang punya kapasitas dan kapabilitas namun harus dibuktikan dalam kinerjanya ketika sudah dilantik.
"Karena posisi masuk dalam suatu kementerian/lembaga, kita harus bekerja sama dengan birokrasi dan DPR," katanya.
Menurut dia, harus punya kebijakan politik yang tidak rutin dan tidak normatif.
Puan: Presiden punya pertimbangan Prabowo jadi calon menteri
21 Oktober 2019 21:52 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani memberikan pernyataan pers di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin. (ANTARA/Imam B)
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Tags: