Palembang (ANTARA) - Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap atau ACT Sumsel memberangkatkan tiga truk logistik ke wilayah terdampak kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Banyuasin, Ogan Komering Ilir, dan Kota Palembang sebagai realisasi hasil donasi.

Branch Manager ACT Sumsel Ardiansyah di Palembang, Senin mengatakan tiga truk tersebut implementasi lanjutan dalam menanggapi dampak kabut asap, khususnya di Sumsel dan Jambi.

"Alhamdulillah kami berangkatkan bantuan truk logistik untuk memaksimalkan upaya ACT dalam meredam dampak kabut asap di Sumsel dan Jambi, walau kini kualitas udara sudah mulai membaik, namun amanah dari para donatur ini tetap kami implementasikan sebagai bentuk komitmen ACT," ujar Ardiansyah saat melepas truk.

Pelepasan truk turut dihadiri perwakilan Danramil dan BPBD Sumsel, truk tersebut berisi beras, gula, air mineral, minyak sayur, susu, biskuit serta kebutuhan pokok lainnya yang memang dibutuhkan.

Bersamaan dengan pelepasan tersebut, kata dia, ACT Sumsel juga mendistribusikan ratusan makanan siap saji kepada warga terdampak kabut asap di wilayah Jakabaring Kabupaten Banyuasin.
Branch Manager ACT Sumsel, Ardiansyah (kanan) melepas truk logistik menuju wilayah terdampak asap di Sumsel, Senin (21/10) (ANTARA/HO-ACT Sumsel/19)

ACT Sumsel juga menggandeng Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) dan para perawat dari STIK Bina Husada membuka pelayanan cek kesehatan gratis untuk warga terdampak kabut asap di seputar wilayah Jakabaring.

"Selain itu ada Tim Emergency Response ACT yang terus bergerak membuka layanan kesehatan di Ogan Ilir, juga mengirimkan relawan pemadaman api di lahan karhutla, dan memberikan layanan humanity foodtruck," kata Ardiansyah.

ACT Sumsel membuka kesempatan bagi masyarakat berpartisipasi memberikan bantuan kemanusiaan melalui transfer donasi ke nomor rekening BNI Syariah 66 0000 5505 Atas Nama Aksi Cepat Tanggap.
Baca juga: Gubernur Sumsel minta perusahaan serius atasi Karhutla
Baca juga: BNPB kerahkan tujuh helikopter bom air karhutla Sumsel
Baca juga: Kabut asap di Palembang kembali pekat