Jakarta (ANTARA) - Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta menyiapkan empat desain penataan trotoar sebagai upaya menghadirkan kenyamanan dan keselamatan bagi seluruh pejalan kaki.

"Penataan tergantung wilayah masing-masing," kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho di Balai Kota Jakarta, Senin.

Standar desain trotoar dan kelengkapannya dibagi menjadi empat tipe yakni tipe satu dengan ukuran di atas 5,5 meter. Tipe ini terbagi menjadi pembatas jalan, jalur sepeda, pohon dan trotoar.

Tipe dua ukuran 3,5 meter sampai 5,5 meter dengan pembagian pembatas jalan, jalur sepeda dan trotoar.

Tipe tiga ukuran 2 meter sampai 3,5 meter dengan pembagian pembatas jalan dan trotoar. Terakhir tipe empat ukuran 1,5 meter sampai 2 meter hanya memiliki trotoar.

Baca juga: Dua tahun Anies, revitalisasi jalur pedestrian dorong nilai kesetaraan
Baca juga: Bina Marga: Trotoar tengah Kalimalang bakal dibongkar


Hari mengatakan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penataan trotoar yakni karakteristik pergerakan pejalan kaki, integrasi antar moda transportasi, kondisi lingkungan sekitarnya, fungsi jalan atau jenis penggunaannya hingga penciptaan ruang interaksi atau ruang ketiga.

Skala prioritas pembangunan trotoar yakni kawasan sekitar terminal Bis, stasiun kereta api (MRT, LRT dan KRL), kawasan sekitar halte Transjakarkat, kawasan komersial dan perkantoran, destinasi wisata hingga kawasan pemukiman menuju transportasi umum.

Sebelumnya. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan selama dua tahun kepemimpinannya, revitalisasi trotoar telah dilakukan sepanjang 134 kilometer sejak 2017 hingga 2019.

Angka itu ditargetkan akan terus meningkat pada tahun 2020, di mana telah disiapkan revitalisasi trotoar sepanjang 47 kilometer dengan anggaran optimal hingga Rp1,1 triliun.