Banjarmasin,(ANTARA News) - Anggota Komisi V DPR RI, Habib Abu Bakar menyatakan sesuatu yang ironis yang dialami bangsa Indonesia saat ini sebagai ladang minyak, ternyata masih kesulitan bahan bakar minyak (BBM) seperti terjadi belakangan ini. "Oleh sebab itu, hak angket DPR-RI mengenai BBM, dimaksudkan untuk menelusuri permasalahan BBM tersebut sejak tempo dulu. Dinama dan sejak kapan, serta mengapa terjadinya masalah BBM di tanah air ini," kata wakil rakyat dari PKS Dapil Kalsel di Banjarmasin, Minggu. Selain itu melalui hak angket tersebut dapat mencarikan solusi yang terbaik dalam mengatasi permasalahan BBM di tanah air ini, lanjutnya usai "launching" (peluncuran/pelepasan) 473 calon legislatif (caleg) PKS dari Kalimantan Selatan (Kalsel). Wakil rakyat dari PKS asal daerah pemilihan (dapil) Kalsel itu, menyatakan, dalam hal hak angket BBM, bagi PKS bukan bermaksud menjatuhkan seseorang dari kedudukan, tapi bagaimana semestinya regulasi penanganan dan penataan BBM yang bersumber dari ladang minyak negeri sendiri agar tidak menimbulkan masalah lagi. Karenanya para pihak terkait dengan pelaksanaan angket BBM yang dilakukan DPR-RI tidak perlu khawatir dan diharapkan dapat memberi keterangan sejujur mungkin supaya bisa mencarikan jalan keluar yang terbaik dari permasalahan BBM, lanjutnya. "Coba bayangkan akibat masalah BBM, rakyat dimana-mana jadi teriak karena berbagai barang atau kebutuhan pokok harganya makin naik, seperti terjadi pula di Kalsel," tandas Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS yang kembali menjadi caleg untuk dapil Kalsel pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2009 itu. Keadaan BBM yang terkesan carut-marut itu, juga berdampak terhadap perekonomian rakyat Indonesia yang menjadi tak karuan," demikian Habib Abu Bakar.(*)