Prancis: Inggris masih mungkin tinggalkan EU dalam 10 hari
21 Oktober 2019 16:00 WIB
Demonstran pro dan anti-Brexit bertengkar di Parliament Square saat parlemen bersidang pada Sabtu, pertama kalinya sejak Perang Falklands 1982, untuk membahas Brexit, di London, Inggris, Sabtu (19/10/2019). ANTARA/REUTERS/Henry Nicholls/tm (REUTERS/HENRY NICHOLLS)
Paris (ANTARA) - Inggris masih mungkin keluar dari Uni Eropa (EU) dalam 10 hari ini, demikian diperingatkan Menteri Muda Ekonomi Prancis Agnes Pannir-Runcher, Senin.
"Tidak ada yang bisa mengesampingkan kemungkinan bahwa Brexit akan terjadi dalam waktu 10 hari," katanya kepada Sud-Radio menyangkut pemisahan Inggris dari EU (Brexit).
Ia mengatakan kemajuan secara umum sudah dicapai namun banyak perusahaan kecil Prancis yang masih harus bekerja lebih keras untuk menyiapkan diri kalau-kalau Brexit terjadi tanpa ada kesepakatan.
Pemerintah Inggris pada Minggu (20/10) bersikeras bahwa negaranya akan hengkang dari Uni Eropa pada 31 Oktober.
Pemisahan tetap akan dilakukan kendati Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dipaksa parlemen Inggris untuk mengirimkan surat kepada EU guna meminta agar Brexit ditunda.
Sumber: Reuters
Baca juga: EU akan tunda Brexit jika PM Johnson gagal kantongi restu parlemen
Baca juga: Menkes Inggris: Tidak ada alasan tepat untuk menunda Brexit
Baca juga: Puluhan ribu orang di London tuntut referendum baru Brexit
"Tidak ada yang bisa mengesampingkan kemungkinan bahwa Brexit akan terjadi dalam waktu 10 hari," katanya kepada Sud-Radio menyangkut pemisahan Inggris dari EU (Brexit).
Ia mengatakan kemajuan secara umum sudah dicapai namun banyak perusahaan kecil Prancis yang masih harus bekerja lebih keras untuk menyiapkan diri kalau-kalau Brexit terjadi tanpa ada kesepakatan.
Pemerintah Inggris pada Minggu (20/10) bersikeras bahwa negaranya akan hengkang dari Uni Eropa pada 31 Oktober.
Pemisahan tetap akan dilakukan kendati Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dipaksa parlemen Inggris untuk mengirimkan surat kepada EU guna meminta agar Brexit ditunda.
Sumber: Reuters
Baca juga: EU akan tunda Brexit jika PM Johnson gagal kantongi restu parlemen
Baca juga: Menkes Inggris: Tidak ada alasan tepat untuk menunda Brexit
Baca juga: Puluhan ribu orang di London tuntut referendum baru Brexit
Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019
Tags: