Permudah urusan bencana-kemanusiaan ACT siapkan kantor cabang di Ambon
21 Oktober 2019 14:38 WIB
Bantuan pangan dari posko induk ACT di Desa Nania, Kecamatan Baguala, Kota Ambon, Provinsi Maluku, siap didistribusikan kepada pengungsi terdampak gempa tektonik magnitudo 6,5 di Kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat (14/10/2019). (FOTO ANTARA/Shariva Alaidrus)
Ambon (ANTARA) - Organisasi nirlaba Aksi Cepat Tanggap (ACT) sedang menyiapkan berdirinya kantor cabang di Kota Ambon, Provinsi Maluku guna mempermudah berbagai urusan terkait penanganan bencana dan kegiatan kemanusiaan lainnya di wilayah itu.
"Sekarang sedang diproses untuk pendirian dan penyiapan kantor, kita berharap dalam sebulan ke depan sudah bisa berdiri ACT Cabang Ambon," kata Direktur Komunikasi ACT Lukman Azis saat dihubungi dari Ambon, Senin.
Ia mengatakan pendirian kantor cabang ACT di Ambon dimaksudkan untuk mempermudah pengelolaan berbagai kegiatan dan aktivitas kemanusiaan, termasuk penanganan bencana gempa yang sedang dilaksanakan di Kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat.
Jika kantor ACT Cabang Ambon sudah resmi beroperasi, kata dia, selanjutnya pengelolaan dan penanganan para pengungsi, termasuk berbagai program terkait pemulihan dampak bencana secara bertahap akan diserahkan kepada mereka.
Sehubungan dengan itu, program "rescue" atau penyelamatan ACT Pusat di Maluku mulai akan dikurangi, termasuk posko-posko dapur umum yang didirikan di sejumlah titik lokasi pengungsian akan diakhiri pada November 2019.
"Tim medis saat ini masih keliling, aktivitas dapur umum juga masih ada sampai satu bulan ke depan sambil proses pengurangan dan fokusnya mulai diarahkan, seiring dengan berkurangnya aktivitas 'rescue' di Ambon, otomatis secara bertahap diserahkan kepada ACT Cabang Ambon," ujarnya.
ACT yang berdiri pada 2005, diketahui mulai melaksanakan berbagai aktivitas kemanusiaan terkait penanganan kebencanaan di Maluku pada 28 September 2019, dua hari pascagempa tektonik magnitudo 6,5 yang mengguncang Pulau Ambon dan sekitarnya.
Organisasi kemanusiaan ini mendirikan posko-posko bantuan dan logistik, serta dapur umum membantu para pengungsi yang terdampak guncangan gempa, juga menurunkan tim medisnya untuk melakukan pelayanan kesehatan keliling (Mobile Social Rescue - MSR).
ACT juga sedang berencana membangun "shelter" atau tempat penampungan sementara bagi para pengungsi dengan konsep "integrated community shelter" dan "family shelter", sebagaimana pernah dilakukan di wilayah-wilayah bencana lainnya, seperti Palu, Lombok, Banjar Negara, Padang dan Yogyakarta, demikian Lukmas Azis.
Baca juga: ACT rencanakan pembangunan shelter bagi pengungsi gempa Ambon
Baca juga: ACT gelar pelayanan medis keliling bagi pengungsi gempa Ambon
Baca juga: ACT bantu 100 ton logistik korban gempa Maluku
"Sekarang sedang diproses untuk pendirian dan penyiapan kantor, kita berharap dalam sebulan ke depan sudah bisa berdiri ACT Cabang Ambon," kata Direktur Komunikasi ACT Lukman Azis saat dihubungi dari Ambon, Senin.
Ia mengatakan pendirian kantor cabang ACT di Ambon dimaksudkan untuk mempermudah pengelolaan berbagai kegiatan dan aktivitas kemanusiaan, termasuk penanganan bencana gempa yang sedang dilaksanakan di Kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat.
Jika kantor ACT Cabang Ambon sudah resmi beroperasi, kata dia, selanjutnya pengelolaan dan penanganan para pengungsi, termasuk berbagai program terkait pemulihan dampak bencana secara bertahap akan diserahkan kepada mereka.
Sehubungan dengan itu, program "rescue" atau penyelamatan ACT Pusat di Maluku mulai akan dikurangi, termasuk posko-posko dapur umum yang didirikan di sejumlah titik lokasi pengungsian akan diakhiri pada November 2019.
"Tim medis saat ini masih keliling, aktivitas dapur umum juga masih ada sampai satu bulan ke depan sambil proses pengurangan dan fokusnya mulai diarahkan, seiring dengan berkurangnya aktivitas 'rescue' di Ambon, otomatis secara bertahap diserahkan kepada ACT Cabang Ambon," ujarnya.
ACT yang berdiri pada 2005, diketahui mulai melaksanakan berbagai aktivitas kemanusiaan terkait penanganan kebencanaan di Maluku pada 28 September 2019, dua hari pascagempa tektonik magnitudo 6,5 yang mengguncang Pulau Ambon dan sekitarnya.
Organisasi kemanusiaan ini mendirikan posko-posko bantuan dan logistik, serta dapur umum membantu para pengungsi yang terdampak guncangan gempa, juga menurunkan tim medisnya untuk melakukan pelayanan kesehatan keliling (Mobile Social Rescue - MSR).
ACT juga sedang berencana membangun "shelter" atau tempat penampungan sementara bagi para pengungsi dengan konsep "integrated community shelter" dan "family shelter", sebagaimana pernah dilakukan di wilayah-wilayah bencana lainnya, seperti Palu, Lombok, Banjar Negara, Padang dan Yogyakarta, demikian Lukmas Azis.
Baca juga: ACT rencanakan pembangunan shelter bagi pengungsi gempa Ambon
Baca juga: ACT gelar pelayanan medis keliling bagi pengungsi gempa Ambon
Baca juga: ACT bantu 100 ton logistik korban gempa Maluku
Pewarta: Shariva Alaidrus
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: