Laporan dari Kuala Lumpur
Konferensi CPOPC bakal berlangsung di Kuala Lumpur
21 Oktober 2019 14:03 WIB
Menteri Perekonomian Darmin Nasution (dua dari kiri) dan rombongan saat menghadiri pertemuan CPOPC beberapa waktu lalu. Foto ANTARA/Agus Setiawan.
Kuala Lumpur (ANTARA) - Konferensi Negara-Negara Penghasil Minyak Kelapa Sawit (CPOPC) bakal berlangsung di Hotel Tenera, Bandar Baru Bangi, Selangor, Malaysia, Selasa (22/10).
Direktur Strategi dan Kebiijakan CPOPC Mohammad Jaaffar Ahmad di Kuala Lumpur, Senin, mengatakan kegiatan tersebut bertajuk "Konferensi CPOPC tentang Suplai dan Permintaan Minyak Sawit serta Forum CEO Indonesia Malaysia".
"Konferensi ini diorganisir CPOPC dan rencananya akan diselenggarakan setiap tahun setiap Oktober. Mitra organisasi dari konferensi ini adalah Dewan Minyak Sawit Malaysia, lembaga riset di bawah Kementerian Industri Utama Malaysia," katanya.
Baca juga: Menilik persaingan dagang di balik kampanye hitam terhadap sawit Indonesia
Dia mengatakan CPOPC merupakan organisasi antar pemerintah yang didirikan November 2015 oleh Indonesia dan Malaysia untuk memperkuat kerja sama dan kolaborasi antara negara-negara penghasil minyak sawit.
"Tujuan konferensi ini untuk membuat platform strategis dalam berinteraksi dan deliberasi mendalam pada tiga kunci terkait industri minyak sawit yakni suplai produksi, permintaan pasar dan pandangan tentang harga," katanya.
Dia mengatakan tujuan untuk peserta adalah untuk mendapatkan perspektif yang bernilai tentang pandangan dan perkiraan terkini untuk membuat strategi dan perencanaan pasar 2020.
"Menteri Industri Utama Malaysia Teresa Kok akan mengantarkan pidato inti dan resmi pada konferensi tersebut. Akan ada pidato khusus dari Indonesia dan sepuluh makalah yang akan disampaikan. Ini akan menjadi konferensi yang mempunyai dampak mendalam dari pembicara-pembicara yang mempunyai otoritas dan berpengalaman," katanya.
Jaaffar mengatakan konferensi juga akan menyelenggarakan "Indonesia Malaysia CEO Forum (IMCEOF)" yang akan diselenggarakan sore hari.
"Tujuan IMCEOF adalah untuk menghadirkan pemikiran kepemimpinan dan arah masa depan bagaimana ekspansi Rp525 miliar industri kelapa sawit lebih tinggi lagi. Dua produsen dan eksportir besar minyak sawit akan diundang untuk memberikan pandangannya tentang prioritas, minat dan aspirasi dari negara-negara produsen minyak sawit," katanya.
Sebanyak 10 CEO dari Malaysia dan Indonesia akan berbicara pada forum tersebut.
Baca juga: Aceh Barat remajakan 1.300 hektare kebun kelapa sawit
Baca juga: Masalah legalitas hambat anggota GAPKI kantongi sertifikat ISPO
Direktur Strategi dan Kebiijakan CPOPC Mohammad Jaaffar Ahmad di Kuala Lumpur, Senin, mengatakan kegiatan tersebut bertajuk "Konferensi CPOPC tentang Suplai dan Permintaan Minyak Sawit serta Forum CEO Indonesia Malaysia".
"Konferensi ini diorganisir CPOPC dan rencananya akan diselenggarakan setiap tahun setiap Oktober. Mitra organisasi dari konferensi ini adalah Dewan Minyak Sawit Malaysia, lembaga riset di bawah Kementerian Industri Utama Malaysia," katanya.
Baca juga: Menilik persaingan dagang di balik kampanye hitam terhadap sawit Indonesia
Dia mengatakan CPOPC merupakan organisasi antar pemerintah yang didirikan November 2015 oleh Indonesia dan Malaysia untuk memperkuat kerja sama dan kolaborasi antara negara-negara penghasil minyak sawit.
"Tujuan konferensi ini untuk membuat platform strategis dalam berinteraksi dan deliberasi mendalam pada tiga kunci terkait industri minyak sawit yakni suplai produksi, permintaan pasar dan pandangan tentang harga," katanya.
Dia mengatakan tujuan untuk peserta adalah untuk mendapatkan perspektif yang bernilai tentang pandangan dan perkiraan terkini untuk membuat strategi dan perencanaan pasar 2020.
"Menteri Industri Utama Malaysia Teresa Kok akan mengantarkan pidato inti dan resmi pada konferensi tersebut. Akan ada pidato khusus dari Indonesia dan sepuluh makalah yang akan disampaikan. Ini akan menjadi konferensi yang mempunyai dampak mendalam dari pembicara-pembicara yang mempunyai otoritas dan berpengalaman," katanya.
Jaaffar mengatakan konferensi juga akan menyelenggarakan "Indonesia Malaysia CEO Forum (IMCEOF)" yang akan diselenggarakan sore hari.
"Tujuan IMCEOF adalah untuk menghadirkan pemikiran kepemimpinan dan arah masa depan bagaimana ekspansi Rp525 miliar industri kelapa sawit lebih tinggi lagi. Dua produsen dan eksportir besar minyak sawit akan diundang untuk memberikan pandangannya tentang prioritas, minat dan aspirasi dari negara-negara produsen minyak sawit," katanya.
Sebanyak 10 CEO dari Malaysia dan Indonesia akan berbicara pada forum tersebut.
Baca juga: Aceh Barat remajakan 1.300 hektare kebun kelapa sawit
Baca juga: Masalah legalitas hambat anggota GAPKI kantongi sertifikat ISPO
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019
Tags: