Semarang (ANTARA) - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengimbau kalangan kiai agar tidak hanya mengajarkan agama saja kepada para santri, melainkan juga mengedukasi berbagai hal, termasuk memberikan pelatihan beberapa keterampilan.

"Saya berharap, para kiai dapat mengedukasi para santrinya, tidak hanya mengajarkan agama, tapi juga keterampilan lainnya, termasuk ekonomi. Jika ada permasalahan maka Islam bisa menjadi penyelesaiannya," katanya di Semarang, Senin.

Menurut Gus Yasin, sapaan akrab Wagub Jateng, tantangan santri Indonesia ke depan akan semakin berat pada era digitalisasi dan globalisasi.

Baca juga: Wirausaha santri dinilai sebagai arus baru ekonomi Indonesia
Baca juga: Santri dapat berperan kembangkan ekonomi syariah bantu SDGs


Oleh karena itu, lanjut dia, para santri tidak hanya dituntut mahir membaca kitab dan belajar agama, namun harus mampu menguasai keterampilan di berbagai bidang.

"Mari kita tunjukkan bahwa santri bisa mewarnai segala lini, termasuk sektor ekonomi. Pada era sekarang ini, para santri tidak lagi dituntut berlari, tapi harus mampu meloncat, serta mampu menjaga NKRI dan menjadi penerus tokoh-tokoh nasional," ujar politikus Partai Persatuan Pembangunan.

Gus Yasin menyampaikan pada era revolusi industri seperti sekarang, santri harus inovatif dan kreatif.

Terkait dengan hal itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendorong Program Ekonomi Pesantren (Ekotren) untuk membantu pertumbuhan ekonomi di provinsi setempat.

"Selain untuk menumbuhkan kemandirian pesantren, Program Ekotren juga diarahkan untuk membantu menaikkan pertumbuhan ekonomi Jateng, yang ditargetkan mencapai angka tujuh persen," katanya.

Baca juga: Ma'ruf Amin ajak masyarakat perkuat ekonomi umat
Baca juga: BI sebut pesantren bisa menjadi mesin pertumbuhan ekonomi