Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember, Jawa Timur, membagikan masker gratis kepada masyarakat yang melintas di perempatan SMP Negeri 2 Jember untuk mengatasi debu kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Gunung Argopuro dan Gunung Raung.

"Kami bagikan ribuan masker kepada pengguna jalan, karena debu Karhutla dirasakan cukup pekat dan mengganggu aktivitas warga di Kabupaten Jember," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember, Heru Widagdo di Jember, Minggu.

Baca juga: Lima pendaki Argopuro terjebak kebakaran

Informasi yang dihimpun di lapangan, Karhutla terjadi di sejumlah gunung yang berada di wilayah eks Keresidenan Besuki dan Lumajang yakni Gunung Argopuro, Gunung Raung, Gunung Ranti, Gunung Ijen, dan Gunung Semeru, sehingga debu Karhutla yang terbawa angin mengarah ke Kabupaten Jember.

"Hari ini debu Karhutla dilaporkan mengganggu aktivitas warga di Kabupaten Jember, sehingga kami membagikan masker kepada masyarakat di beberapa titik kawasan Kota Jember," tuturnya.

Baca juga: Jalur Pendakian Argopuro Ditutup

Heru mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker dan pelindung mata saat keluar rumah, agar debu Karhutla tidak mengganggu pernapasan dan penglihatan.

"Kami juga akan bersiaga untuk membantu memadamkan kebakaran Gunung Argopuro, apabila sewaktu-waktu diperlukan bantuan untuk mengatasi Karhutla tersebut," katanya.

Baca juga: Gunung Krincing di Pegunungan Argopuro Rawan Longsor

Sementara salah seorang warga di Jember, Ali mengaku terganggu dengan debu Karhutla yang mengguyur cukup deras di Jember, bahkan matanya sempat perih saat ke luar rumah.

"Mata sempat perih dan kemasukan debut ketika ke luar rumah tanpa menggunakan masker dan topi karena saya tidak tahu kalau debu Karhutla mengarah ke Kabupaten Jember," ujarnya.

Bahkan, ia terpaksa berkali-kali menyapu teras rumahnya yang tidak beratap karena debu sisa pembakaran tersebut menempel di lantainya yang berwarna putih dan mengotori rumahnya.

"Debu Karhutla yang turun cukup deras tentu mengganggu aktivitas warga di luar rumah, sehingga kami akan menggunakan masker saat bepergian," katanya.