Jakarta (ANTARA) - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menyebut ritual pelantikannya sebagai Presiden RI periode 2019-2024 dan setelahnya yang cenderung sederhana karena menyesuaikan dengan situasi.

Presiden Jokowi setelah acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI di Gedung MPR/DPR RI dan kembali ke Istana Merdeka Jakarta, Minggu petang, menyebut situasi sebagai alasan kesederhanaan rangkaian acara pelantikannya.

"Ya, karena kita juga menyesuaikan pada situasi yang ada," ujar Jokowi.
Baca juga: Pelantikan presiden, relawan pendukung "live streaming" Jokowi

Pada lima tahun silam saat pelantikannya sebagai Presiden RI periode 2014-2019 sempat digelar arak-arakan dan pesta rakyat di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman tepatnya mulai dari Bundaran HI, Jalan Thamrin hingga Istana Merdeka.

Namun, saat periode kedua pemerintahannya, Presiden Jokowi tampak dikawal aparat meskipun sempat menyapa masyarakat dan turun dari mobil untuk bersalaman dengan masyarakat di kawasan Monas sebelum dilantik di Gedung MPR/DPR.

Presiden mengaku bahwa tidak ada persiapan khusus yang dilakukan.
Baca juga: Jokowi pastikan ada perubahan nomenklatur dalam kabinet barunya

Hanya saja, Kepala Negara mengatakan, setelah pelantikan nanti ia mengajak para calon pembantunya agar segera bersiap untuk bekerja bersama-sama dalam membangun bangsa ini.

"Saya kira setelah pelantikan, yang paling penting, kita kerja bersama. Kerja bersama-sama membawa negara ini pada sebuah Indonesia maju," ujarnya pula.