Jakarta (ANTARA) - Pengamat ekonomi Hisar Sirait menjelaskan terdapat sejumlah prasyarat untuk mewujudkan keinginan Presiden RI Joko Widodo agar Indonesia bisa lepas dari jebakan pendapatan kelas menengah pada tahun 2045.

"Kalau kita memang mau keluar dari jebakan negara berkembang ke negara maju terdapat beberapa persyaratannya. Pertama kita harus memiliki ketersediaan sumber daya manusia (SDM), di mana aspek yang harus dibenahi pada periode kedua Presiden Jokowi yakni memiliki sumber daya manusia yang tidak lagi di level semi-skill labor, namun harus naik ke level skilled labor," ujar Hisar yang juga menjabat sebagai Rektor Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie tersebut saat dihubungi Antara di Jakarta, Minggu.

Selain itu, dia menambahkan bahwa prasyarat berikutnya yakni SDM yang menguasai teknologi di mana untuk bisa menguasai teknologi tentunya perlu akses ketersediaan teknologi kepada masyarakat.

Ia mengemukakan bahwa agar bisa memastikan semua pelaku ekonomi dan juga lapisan masyarakat untuk mengakses ketersediaan teknologi, di sinilah peran pemerintah untuk bagaimana aliran masuk daripada teknologi menjadi bagian prioritas pemerintah.
Baca juga: Pelantikan Presiden, Jokowi ingin RI lepas dari jebakan kelas menengah

Pemerintah juga perlu berperan agar bagaimana memastikan SDM Indonesia bukan lagi SDM yang hanya menguasai kemampuan daya saing domestik namun harus memiliki kemampuan daya saing internasional.

Prasyarat selanjutnya adalah Indonesia perlahan-lahan perlu lepas dari ketergantungan. Sudah saatnya semua proses kegiatan yang dilakukan jangan lagi berorientasi kepada proses tetapi berorientasi kepada hasil atau output.

"Artinya sekarang bahwa segala sesuatu kegiatan kita itu harus bisa memastikan adanya proses pertambahan nilai tambah, maka ketergantungan terhadap sumber daya alam perlahan-lahan harus mulai ditinggalkan," kata Hisar.

Di samping itu, ke depannya pembangunan infrastruktur menjadi prasyarat Indonesia keluar dari jebakan kelas menengah. Infrastruktur tahap kedua infrastruktur sebetulnya sudah tersedia cuma bagaimana meningkatkan interkoneksi antara pusat-pusat produksi dengan pusat-pusat distribusi sehingga memudahkan aliran barang dari titik produksi ke titik konsumsi.

Infrastruktur selain menunjang kegiatan ekonomi tapi juga harus mendukung aktivitas-aktivitas lainnya yakni jasa pariwisata. Infrastruktur sekarang yang sedang dibangun dan terus akan dilanjutkan tidak hanya cukup untuk bisa memperpendek jarak titik produksi ke titik konsumsi, namun juga harus dimanfaatkan untuk menciptakan aktivitas-aktivitas tambahan di sektor produksi yakni jasa, terutama jasa pariwisata.
Baca juga: Indef: Pertumbuhan ekonomi merata syarat keluar jebakan kelas menengah

Sebelumnya, Presiden Jokowi dalam pidato pelantikannya menyatakan harapannya bahwa Indonesia bisa keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah pada tahun 2045.

Presiden mengatakan bahwa Indonesia telah menjadi negara maju dengan pendapatan menurut hitung-hitungan Rp320 juta per kapita per tahun atau Rp27 juta per kapita per bulan.

Pemerintah, menurut Jokowi sudah menghitung-hitung, sudah mengkalkulasi, dan menyatakan bahwa target tersebut sangat masuk akal dan sangat memungkinkan untuk dicapai.

Baca juga: Jokowi sebut kelas menengah di Indonesia semakin naik