Puluhan ribu orang di London tuntut referendum baru Brexit
20 Oktober 2019 12:35 WIB
Pengunjuk rasa, dengan salah satu di antara mereka berkostum seperti Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, melakukan demonstrasi diluar Houses of Parliament di London, Inggris, Selasa (3/9/2019). ANTARA FOTO/REUTERS/Simon Dawson/cfo
London (ANTARA) - Puluhan ribu orang turun ke jalan di London pada Sabtu siang (19/10), untuk menuntut suara rakyat mengenai kesepakatan akhir Brexit.
Demonstran berkumpul di Marbel Arch dan berpawai melalui London Tengah untuk memenuhi Parliament Square saat anggota Dewan Perwakilan Rakyat berkumpul pada hari pemungutan suara bersejarah.
Demonstrasi itu adalah salah satu protes terbesar anti-Brexit yang telah disaksikan negeri tersebut saat warga dari seluruh negeri itu mendatangi London untuk menyuarakan penentangan mereka terhadap Brexit.
"Little England mau keluar dari EU; Inggris Raya tak mau keluar dari EU," kata Jeremy, seorang pensiunan manager proyek.
Neil, seorang profesor dari University of Sheffield, mengatakan kepada Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad, ia bergabung dalam protes "untuk mendesak Parlemen dan pemerintah agar berpikir bahwa Inggris milik Eropa".
Satu kelompok kecil orang yang mendukung Inggris keluar dari blok tersebut juga menggelar demonstrasi.
Baca juga: Ribuan orang unjuk rasa di London memprotes Brexit
Anggota Parlemen dari bermacam partai oposisi menyampaikan pendapat mereka di satu panggung di Parliament Square.
Anggota Parlemen sebelumnya memberi suara bagi perubahan kesepakatan baru Brexit yang diajukan Perdana Menteri Boris Johnson, yang memaksa dia meminta perpanjangan dari EU sampai peraturan legislatif terkait disahkan.
Pemungutan suara itu menunda pemungutan suara yang berarti mengenai kesepakatan yang telah Johnson capai dengan EU pekan lalu.
Pemerintah mengatakan akan membawa rancangan undang-undang kepergian ke Parlemen paling cepat Senin.
Demonstrasi tersebut diselenggarakan oleh satu kelompok gerakan anti-Brexit, seperti People's Vote Campaign, Another Europa is Possible, LabourSay, dan Our Future Our Choice.
Sumber: Anadolu Agency
Baca juga: Semakin banyak orang Inggris ingin jadi warga Prancis
Baca juga: Inggris pasca-Brexit terancam, kian banyak warga Skotlandia ingin merdeka
Baca juga: Inggris akan izinkan warga Eropa menetap setelah Brexit Baca juga: Setelah Brexit, warga Skotlandia kian ingin berpisah dari Inggris
Demonstran berkumpul di Marbel Arch dan berpawai melalui London Tengah untuk memenuhi Parliament Square saat anggota Dewan Perwakilan Rakyat berkumpul pada hari pemungutan suara bersejarah.
Demonstrasi itu adalah salah satu protes terbesar anti-Brexit yang telah disaksikan negeri tersebut saat warga dari seluruh negeri itu mendatangi London untuk menyuarakan penentangan mereka terhadap Brexit.
"Little England mau keluar dari EU; Inggris Raya tak mau keluar dari EU," kata Jeremy, seorang pensiunan manager proyek.
Neil, seorang profesor dari University of Sheffield, mengatakan kepada Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad, ia bergabung dalam protes "untuk mendesak Parlemen dan pemerintah agar berpikir bahwa Inggris milik Eropa".
Satu kelompok kecil orang yang mendukung Inggris keluar dari blok tersebut juga menggelar demonstrasi.
Baca juga: Ribuan orang unjuk rasa di London memprotes Brexit
Anggota Parlemen dari bermacam partai oposisi menyampaikan pendapat mereka di satu panggung di Parliament Square.
Anggota Parlemen sebelumnya memberi suara bagi perubahan kesepakatan baru Brexit yang diajukan Perdana Menteri Boris Johnson, yang memaksa dia meminta perpanjangan dari EU sampai peraturan legislatif terkait disahkan.
Pemungutan suara itu menunda pemungutan suara yang berarti mengenai kesepakatan yang telah Johnson capai dengan EU pekan lalu.
Pemerintah mengatakan akan membawa rancangan undang-undang kepergian ke Parlemen paling cepat Senin.
Demonstrasi tersebut diselenggarakan oleh satu kelompok gerakan anti-Brexit, seperti People's Vote Campaign, Another Europa is Possible, LabourSay, dan Our Future Our Choice.
Sumber: Anadolu Agency
Baca juga: Semakin banyak orang Inggris ingin jadi warga Prancis
Baca juga: Inggris pasca-Brexit terancam, kian banyak warga Skotlandia ingin merdeka
Baca juga: Inggris akan izinkan warga Eropa menetap setelah Brexit Baca juga: Setelah Brexit, warga Skotlandia kian ingin berpisah dari Inggris
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019
Tags: