Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR, Bambang Soesatyo, mengharapkan Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden, KH Ma'ruf Amin, bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi dalam 100 hari pertama pemerintahannya.

"Kita berharap pertumbuhan ekonomi bisa sesuai harapan, di atas lima persen," kata dia, usai gladi bersih pelantikan presiden dan wakil presiden, di Gedung Parlemen, Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, Jokowi-Ma'ruf harus bisa menindaklanjuti pencapaian-pencapaian yang selama lima tahun ini telah diraih Jokowi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Ia mengakui tantangan yang dihadapi pemerintah ke depan tidak ringan, tetapi pasti bisa diatasi jika seluruh pihak kompak dan bergotong royong. "Kalau kita kompak dan gotong royong pasti semua bisa dihadapi. Tantangan kita itu, tantangan ekonomi, persaingan dagang, dan kemajuan teknologi," kata politikus Partai Golkar itu.

Juga baca: Pengamat nilai kondisi ekonomi era Jokowi-JK relatif stabil

Juga baca: Susunan kabinet diragukan langsung diumumkan usai pelantikan presiden

Juga baca: PKS tetap ingin partai pengusung Prabowo jadi oposisi


Selain itu, Soesatyo juga yakin Jokowi-Ma'ruf itu kombinasi yang tepat, yakni nasionalis dan agamis yang mampu semakin merekatkan seluruh komponen bangsa.

"Rasanya Pak Ma'ruf Amin sebagai wapres kombinasi dengan Pak Jokowi, sebagai nasionalis dan agamis, maka kita harapkan pertentangan ideologi sudah tak ada. Ke depan saatnya mari bersatu membangun bangsa," katanya.

Jokowi dan Ma'ruf bakal dilantik menjadi presiden-wakil presiden periode 2019-2024 pada 20 Oktober 2019 di Gedung Parlemen dalam sidang paripurna MPR. Berbagai persiapan pelantikan telah digelar Sekretariat Jenderal MPR, termasuk gladi bersih yang telah berlangsung Sabtu, sekitar pukul 14.30 WIB.

Selain Soesatyo, ada enam wakil ketua MPR yang menyaksikan gladi bersih prosesi pelantikan itu, yaitu Lestari Moerdijat (NasDem), Ahmad Basarah (PDI Perjuangan), Arsul Sani (PPP), Hidayat Nur Wahid (PKS), Jazilul Fawaid (PKB), dan Zulkifli Hasan (PAN).