PDI Perjuangan dapat kursi paling banyak di kabinet dinilai wajar
19 Oktober 2019 13:11 WIB
Presiden Joko Widodo (kanan) menerima buku memori jabatan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) dalam acara silaturahmi kabinet kerja di Istana Negara, Jakarta, Jumat (18/10/2019). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/ama/aa.
Jakarta (ANTARA) - Politisi PDI Perjuangan, Andreas Pareira, menilai hal yang wajar apabila partai politik yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu mendapat jatah kursi dalam kabinet paling banyak karena telah mendukung presiden terpilih Joko Widodo sejak lama.
"Porsi paling banyak wajarlah sebagai partai pemenang, juga pendukung Jokowi dalam arti dia kader PDI Perjuangan, dukungan PDI Perjuangan buat Jokowi bukan baru sekarang," kata Pareira, di Jakarta, Sabtu.
PDI Perjuangan, kata Pareira, telah mendukung Jokowi sejak pemilihan wali kota Solo, kemudian pemilihan gubernur DKI Jakarta dan konsisten dalam pemilihan presiden periode pertama serta kedua. Di Pilkada DKI Jakarta 2012, pasangan Jokowi-Basuki Purnama diusung Partai Gerindra dan PDI Perjuangan.
Juga baca: Sabar menanti jejeran menteri baru Presiden Jokowi
Juga baca: JK akan momong cucu setelah tak jadi Wapres
Juga baca: Sekjen PDIP: Kepala daerah berpeluang jadi menteri
Ia mengaku tidak mengetahui pasti jumlah kader PDI Perjuangan yang akan duduk dalam kabinet, meski partai berlambang banteng itu telah mengusulkan beberapa nama kepada Jokowi. "Susunan nama sudah disampaikan tinggal beliau pilih yang mana," kata Andreas.
Terkait sejumlah pertemuan pimpinan partai dengan Megawati maupun Jokowi usai pemungutan suara, menurut dia menghasilkan perkembangan dalam susunan kabinet.
Terdapat kemungkinan terjadi pertambahan "warga baru" dalam koalisi.
"Pertemuan Jokowi dengan Prabowo dan Zulkifli Hasan mungkin ada perubahan peta koalisi, akan mengubah komposisi kabinet, apa berkurang porsi parpol atau nonparpol saya kira lihat ke depan," ucap Pareira.
Ada pun presiden terpilih Jokowi telah merampungkan susunan kabinet yang membantunya dalam periode kedua, serta berjanji akan segera mengumumkan nama-nama dalam susunan kabinet segera setelah sidang pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2019.
"Porsi paling banyak wajarlah sebagai partai pemenang, juga pendukung Jokowi dalam arti dia kader PDI Perjuangan, dukungan PDI Perjuangan buat Jokowi bukan baru sekarang," kata Pareira, di Jakarta, Sabtu.
PDI Perjuangan, kata Pareira, telah mendukung Jokowi sejak pemilihan wali kota Solo, kemudian pemilihan gubernur DKI Jakarta dan konsisten dalam pemilihan presiden periode pertama serta kedua. Di Pilkada DKI Jakarta 2012, pasangan Jokowi-Basuki Purnama diusung Partai Gerindra dan PDI Perjuangan.
Juga baca: Sabar menanti jejeran menteri baru Presiden Jokowi
Juga baca: JK akan momong cucu setelah tak jadi Wapres
Juga baca: Sekjen PDIP: Kepala daerah berpeluang jadi menteri
Ia mengaku tidak mengetahui pasti jumlah kader PDI Perjuangan yang akan duduk dalam kabinet, meski partai berlambang banteng itu telah mengusulkan beberapa nama kepada Jokowi. "Susunan nama sudah disampaikan tinggal beliau pilih yang mana," kata Andreas.
Terkait sejumlah pertemuan pimpinan partai dengan Megawati maupun Jokowi usai pemungutan suara, menurut dia menghasilkan perkembangan dalam susunan kabinet.
Terdapat kemungkinan terjadi pertambahan "warga baru" dalam koalisi.
"Pertemuan Jokowi dengan Prabowo dan Zulkifli Hasan mungkin ada perubahan peta koalisi, akan mengubah komposisi kabinet, apa berkurang porsi parpol atau nonparpol saya kira lihat ke depan," ucap Pareira.
Ada pun presiden terpilih Jokowi telah merampungkan susunan kabinet yang membantunya dalam periode kedua, serta berjanji akan segera mengumumkan nama-nama dalam susunan kabinet segera setelah sidang pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2019.
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019
Tags: