Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Kemenpora (Sesmenpora) Gatot S. Dewa Broto mengklaim pelatih asal Spanyol Luis Milla menunggu pinangan dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk melatih tim nasional Indonesia.
“Milla menunggu PSSI. Mungkin ada batas waktu tertentu. Kalau tidak, ya, ‘good bye’,” ujar Gatot kepada pewarta di Gedung Kemenpora, Jakarta, Jumat.
Menurut Gatot, Luis Milla sampai saat ini sengaja menolak tawaran untuk menangani negara lain.
Hal itu karena, berdasarkan informasi yang diterimanya dari Sekretaris Jenderal PSSI periode 2016-2017 Ade Wellington, Milla mengaku masih mencintai Indonesia.
Milla sendiri melatih timnas U-23 dan senior Indonesia pada tahun 2017-2018 dan membawa Indonesia ke peringkat ketiga SEA Games 2017 dan perdelapan final Asian Games 2018.
“Luis Milla masih cinta sama Indonesia. Kalau tidak begitu, dia sudah lari ke negara lain yang memberikan gaji jauh lebih besar,” tutur Gatot.
Perihal keinginan Luis Milla untuk kembali ke timnas Indonesia pertama kali dihembuskan oleh Sesmenpora pada 16 Oktober 2019 kepada pewarta.
Gatot menyebut bahwa dia mendapatkan kabar dari Ade Wellington yang berbincang langsung dengan Luis Milla di Spanyol.
“Kenapa saya hembuskan kabar ini, itu semata untuk menanggapi keinginan publik yang meminta Luis Milla kembali karena timnas Indonesia kalah beruntun di kualifikasi Piala Dunia,” kata Gatot.
Timnas Indonesia kalah empat kali beruntun di empat laga Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia yakni ketika menghadapi Malaysia, Thailand, Uni Emirat Arab dan Vietnam.
Indonesia pun menjadi juru kunci atau peringkat kelima Grup G dengan nol poin.
Baca juga: Luis Milla beri dukungan untuk Timnas
Baca juga: Simon McMenemy: saya berbeda dengan Luis Milla
Sepak Bola Nasional
Sesmenpora klaim Luis Milla tunggu pinangan PSSI latih timnas
18 Oktober 2019 21:17 WIB
Sekretaris Kemenpora Gatot S. Dewa Broto memberikan keterangan kepada media tentang timnas Indonesia di Kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat (18/10/2019). (Michael Siahaan)
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019
Tags: