Jalur sepeda di Jakarta hasil kolaborasi warga dan pemerintah
18 Oktober 2019 19:53 WIB
Kepala Dinas Perhubungan Syafrin Liputo dalam acara pemaparan dua tahun Provinsi DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan di Blok F, Balaikota DKI Jakarta, Jumat (18/10/2019). (ANTARA/Livia Kristianti)
Jakarta (ANTARA) - Jalur sepeda yang saat ini ada di DKI Jakarra merupakan hasil dari kolaborasi antara warga dan pemerintah.
"Jalur sepeda ini pola pendekatan agak beda dengan sebelumnya. Jika sebelumnya kita bangun dulu infrastrukturnya baru diresmikan, saat ini kita uji coba dulu baru dibangun agar tidak perlu tambal sulam," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo saat memaparkan pencapaian Pemprov DKI selama dua tahun di bawah kepemimpinan Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat.
Konsep uji coba yang dikedepankan oleh Pemprov DKI saat ini merupakan bagian dari social engineering untuk penetapan jalur sepeda permanen agar masyarakat dapat memberikan masukan terhadap jalur sepeda yang akan diresmikan itu.
Syafrin mengatakan dalam proses penetapan jalur sepeda sepanjang 63 kilometer (km) itu banyak warga dan komunitas yang dilibatkan terutama komunitas pesepeda.
"Contoh di Melawai, ada jalur sepeda namun terputus 2 km. Kalau hanya bolak-balik di situ oke aja, tapi pesepeda juga punya aktivitas lain jadi jalurnya tidak optimal. Jadi hasil berunding sama-sama baru ketemu 63 km ini," kata Syafrin.
Baca juga: Petugas gabungan intensifkan sterilisasi jalur sepeda
Baca juga: Pelanggar jalur sepeda ditilang mulai 20 November 2019
Diharapkan dengan pembangunan jalur sepeda yang berkolaborasi bersama masyarakat semakin banyak pesepeda yang turut menggunakan kendaraan nonpolusi itu.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
merencanakan pembangunan jalur sepeda yang terintegrasi sepanjang 63 kilometer.
Uji coba jalur sepeda tersebut terbagi dalam tiga fase dengan fase pertama sepanjang 13 kilometer dari daerah Rawamangun, Jakarta Timur hingga Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat yang diujicobakan pada Jumat (20/9).
Lalu fase kedua terletak di daerah Fatmawati, Jakarta Selatan hingga Jendral Sudirman, Jakarta Pusat sepanjang 25 kilometer yang diujicobakan pada Sabtu (12/10).
Terakhir fase ketiga terletak di sepanjang jalan Tomang Raya, Jakarta Barat hingga Kebon Sirih, Jakarta Pusat sepanjang 15 kilometer.
Jalur sepeda yang diujicobakan ditandai menggunakan marka serta cone oranye di sepanjang jalur yang terintegrasi itu.
"Semuanya akan ketemu di Bundaran Hotel Indonesia," kata Syafrin.
Baca juga: Jalur sepeda hanya berupa garis, DKI jelaskan fungsi hingga sanksinya
Baca juga: Anies bagikan tips bersepeda di Jakarta
"Jalur sepeda ini pola pendekatan agak beda dengan sebelumnya. Jika sebelumnya kita bangun dulu infrastrukturnya baru diresmikan, saat ini kita uji coba dulu baru dibangun agar tidak perlu tambal sulam," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo saat memaparkan pencapaian Pemprov DKI selama dua tahun di bawah kepemimpinan Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat.
Konsep uji coba yang dikedepankan oleh Pemprov DKI saat ini merupakan bagian dari social engineering untuk penetapan jalur sepeda permanen agar masyarakat dapat memberikan masukan terhadap jalur sepeda yang akan diresmikan itu.
Syafrin mengatakan dalam proses penetapan jalur sepeda sepanjang 63 kilometer (km) itu banyak warga dan komunitas yang dilibatkan terutama komunitas pesepeda.
"Contoh di Melawai, ada jalur sepeda namun terputus 2 km. Kalau hanya bolak-balik di situ oke aja, tapi pesepeda juga punya aktivitas lain jadi jalurnya tidak optimal. Jadi hasil berunding sama-sama baru ketemu 63 km ini," kata Syafrin.
Baca juga: Petugas gabungan intensifkan sterilisasi jalur sepeda
Baca juga: Pelanggar jalur sepeda ditilang mulai 20 November 2019
Diharapkan dengan pembangunan jalur sepeda yang berkolaborasi bersama masyarakat semakin banyak pesepeda yang turut menggunakan kendaraan nonpolusi itu.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
merencanakan pembangunan jalur sepeda yang terintegrasi sepanjang 63 kilometer.
Uji coba jalur sepeda tersebut terbagi dalam tiga fase dengan fase pertama sepanjang 13 kilometer dari daerah Rawamangun, Jakarta Timur hingga Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat yang diujicobakan pada Jumat (20/9).
Lalu fase kedua terletak di daerah Fatmawati, Jakarta Selatan hingga Jendral Sudirman, Jakarta Pusat sepanjang 25 kilometer yang diujicobakan pada Sabtu (12/10).
Terakhir fase ketiga terletak di sepanjang jalan Tomang Raya, Jakarta Barat hingga Kebon Sirih, Jakarta Pusat sepanjang 15 kilometer.
Jalur sepeda yang diujicobakan ditandai menggunakan marka serta cone oranye di sepanjang jalur yang terintegrasi itu.
"Semuanya akan ketemu di Bundaran Hotel Indonesia," kata Syafrin.
Baca juga: Jalur sepeda hanya berupa garis, DKI jelaskan fungsi hingga sanksinya
Baca juga: Anies bagikan tips bersepeda di Jakarta
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019
Tags: