Purwokerto (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memimpin Apel Kebangsaan Pelajar Kabupaten Banyumas yang ditujukan untuk meningkatkan kesetiaan kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menolak radikalisme.

Apel yang digelar di Alun-Alun Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat, diikuti lebih dari 5.000 pelajar dan diisi dengan pembacaan Ikrar Pelajar.

Baca juga: Ganjar sebut tujuh kepala sekolah terpapar radikalisme

Saat memberikan sambutan, Ganjar mengaku jika sebenarnya dia sudah dijadwalkan untuk menghadiri sebuah acara di Kabupaten Klaten.

Akan tetapi, dia memutuskan untuk menghadiri Apel Kebangsaan Pelajar Kabupaten Banyumas itu sebelum ke Klaten karena acara tersebut telah diviralkan oleh para pelajar melalui media sosial.

Baca juga: Ganjar tidak beri ampun guru-pelajar pengibar bendera HTI

Menurut dia, Apel Kebangsaan Pelajar tersebut merupakan yang pertama kali digelar di Kabupaten Banyumas maupun Jawa Tengah.

"Bahkan, mungkin yang pertama di Indonesia," katanya.

Baca juga: Ganjar usul ronda model baru antisipasi terorisme

Dalam kesempatan tersebut, Ganjar berdialog dengan salah seorang siswa SMA Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto, Hafiz yang dia undang ke atas mimbar untuk menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam Ikrar Pelajar yang telah dibacakan secara bersama-sama.

Oleh karena bisa menjelaskan secara gamblang mengenai nilai-nilai tersebut, Gubernur memberikan hadiah berupa satu unit laptop untuk Hafiz.

Usai apel, Ganjar mengajak Bupati Banyumas Achmad Husein dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Banyumas untuk membuat vlog bersama para pelajar.
Saat ditemui wartawan, Gubernur memberikan apresiasi atas pelaksanaan Apel Kebangsaan Pelajar Banyumas tersebut karena satu hari sebelumnya para pelajar menuliskan di media sosial masing-masing untuk diadakannya kegiatan itu sehingga inisiatif mereka dan Pemerintah Kabupaten Banyumas perlu mendapatkan dukungan.

"Semangat mereka luar biasa, membangun kesadaran bagaimana cinta kepada bangsa dan negara, bagaimana menghormati orang tua, bagaimana menghormati teman, dan kemudian menggunakan narasi-narasi baik, dan inisiatif ini tentu kita dukung sebagai sesuatu yang cukup langka karena mereka melakukan ini, menyiapkan dengan lama, dan ini menunjukkan sebuah kesungguhan dari pelajar kita, bagaimana menatap masa depan Indonesia yang jauh lebih baik," katanya.

Kendati demikian, dia mengingatkan para pelajar karena mereka pada tahun 2045 akan menjadi generasi yang memimpin bangsa Indonesia.

Pada saat itu, kata dia, tantangannya cukup banyak karena adanya hoaks dan kediktatoran gawai yang saat sekarang sudah banyak orang bergantung pada perangkat telekomunikasi tersebut.

"Bahkan, berita beberapa hari lalu, banyak pelajar yang masuk rumah sakit jiwa karena dia terlalu sering bermain games, bermain gadget (gawai, red.). Nah, tantangan-tantangan itu sering kali diselipi pesan-pesan yang memberikan ajaran-ajaran yang tidak sesuai dengan Pancasila, ada narkoba dimasukkan, ada radikalisme-terorisme dimasukkan, ada juga pornografi yang bisa merontokkan mental anak-anak kita," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, orang tua mesti mengingatkan dan menjaga dengan baik agar relasi antarteman atau antarmanusia yang dibangun oleh anak-anaknya terjaga.

Usai Apel Kebangsaan Pelajar Kabupaten Banyumas, Gubernur berkesempatan menghadiri Dialog Kebangsaan Pelajar dan peluncuran program FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Goes to School di Pendopo Si Panji, Purwokerto.