BI: Sulsel miliki potensi kembangkan Surat Berharga Komersial
18 Oktober 2019 12:48 WIB
Direktur Departemen Pengembangan Pasar Keuangan (DPPK) Bank Indonesia Priyanto Budi Nugroho disela kegiatan sosialisasi SBK di Makassar, Kamis (18/10/2019). ANTARA Foto / Suriani Mappong
Makassar (ANTARA) - Direktur Departemen Pengembangan Pasar Keuangan (DPPK) Bank Indonesia Priyanto Budi Nugroho mengatakan, Sulawesi Selatan memiliki potensi mengembangkan Surat Berharga Komersial (SBK) dengan sasaran korporasi atau institusi keuangan.
"SKB ini dapat digunakan sebagai modal pendanaan perekonomian nasional dengan proses yang relatif lebih pendek yakni maksimal 15 hari, setelah itu sudah dapat diterbitkan dan ditawarkan ke investor," katanya menanggapi potensi SKB di Makassar, Jumat.
Dia mengatakan, potensi mengembangan SBK sangat besar di daerah ini mengingat Sulsel gudangnya perusahaan tambang ekspor, perusahaan di bidang agro seperti kakao dan hasil pertanian lainnya.
Baca juga: BI sosialisasikan SBK sebagai sumber pendanaan perekonomian nasional
Menurut dia, jika selama ini investasi hanya mengandalkan ke bank dan prosesnya membutuhkan waktu yang panjang, sementara jika untuk jangka pendek misalnya membutuhkan pendanaan atau investasi sambil menunggu pencairan dana untuk pengerjaan suatu proyek maka dapat memilih SKB ini.
Mengenai bagi hasilnya (profit sharing), itu sesuai dengan kesepakatan anatara pihak penawar dan pembeli, sehingga akan menghasilkan penawaran yang berimbang antara kedua belah pihak.
Sementara itu, Direktur Investment Banking PT Danareksa Sekuritas Boumediene H Sihombing mengatakan, posisi SBK dari sisi calon investor finansial jumlah belum terlalu banyak, karena institusi perbankan ataupun korporasi rata-rata perpanjangan tangan dari kantor pusat di Jakarta.
"Investornya belum terlalu banyak dibandingkan kota lain, misalnya lingkup Jabotabek. Namun potensi calon penerbitnya di sektor korporasi menengah kecil cukup banyak di Sulsel," katanya.
Sebagai gambaran, dari sisi korporasi sudah ada penerbitan obligasi atau surat berharga dari PT Pelindo IV, Gowa Makassar Tourism Development Corporation (GMTD) dan calon penerbit Kawasan Industri Makassar (KIMA).
Sementara di sektor perbankan, lanjut dia, Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang menjangkau korporasi menengah miliki potensi mengembangkan SBK, karena jaringannya sampai ke pelosok daerah.
Baca juga: BI : Dua perusahaan akan terbitkan Surat Berharga Komersial tahun ini
Baca juga: BI dorong penerbitan Surat Berharga Komersial pacu pendanaan korporasi
"SKB ini dapat digunakan sebagai modal pendanaan perekonomian nasional dengan proses yang relatif lebih pendek yakni maksimal 15 hari, setelah itu sudah dapat diterbitkan dan ditawarkan ke investor," katanya menanggapi potensi SKB di Makassar, Jumat.
Dia mengatakan, potensi mengembangan SBK sangat besar di daerah ini mengingat Sulsel gudangnya perusahaan tambang ekspor, perusahaan di bidang agro seperti kakao dan hasil pertanian lainnya.
Baca juga: BI sosialisasikan SBK sebagai sumber pendanaan perekonomian nasional
Menurut dia, jika selama ini investasi hanya mengandalkan ke bank dan prosesnya membutuhkan waktu yang panjang, sementara jika untuk jangka pendek misalnya membutuhkan pendanaan atau investasi sambil menunggu pencairan dana untuk pengerjaan suatu proyek maka dapat memilih SKB ini.
Mengenai bagi hasilnya (profit sharing), itu sesuai dengan kesepakatan anatara pihak penawar dan pembeli, sehingga akan menghasilkan penawaran yang berimbang antara kedua belah pihak.
Sementara itu, Direktur Investment Banking PT Danareksa Sekuritas Boumediene H Sihombing mengatakan, posisi SBK dari sisi calon investor finansial jumlah belum terlalu banyak, karena institusi perbankan ataupun korporasi rata-rata perpanjangan tangan dari kantor pusat di Jakarta.
"Investornya belum terlalu banyak dibandingkan kota lain, misalnya lingkup Jabotabek. Namun potensi calon penerbitnya di sektor korporasi menengah kecil cukup banyak di Sulsel," katanya.
Sebagai gambaran, dari sisi korporasi sudah ada penerbitan obligasi atau surat berharga dari PT Pelindo IV, Gowa Makassar Tourism Development Corporation (GMTD) dan calon penerbit Kawasan Industri Makassar (KIMA).
Sementara di sektor perbankan, lanjut dia, Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang menjangkau korporasi menengah miliki potensi mengembangkan SBK, karena jaringannya sampai ke pelosok daerah.
Baca juga: BI : Dua perusahaan akan terbitkan Surat Berharga Komersial tahun ini
Baca juga: BI dorong penerbitan Surat Berharga Komersial pacu pendanaan korporasi
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019
Tags: