Golf
Indonesia rebut trofi dari Malaysia di turnamen beregu IGT-PGM 2019
18 Oktober 2019 00:56 WIB
Tim golf Indonesia melakukan selebrasi usai memenangi turnamen beregu Indonesian Golf Tour-Professional Golf of Malaysia Championship 2019 melawan tim Malaysia di Gunung Geulis Country Club, Bogor, Jawa Barat, Kamis. (ANTARA/HO/OB Golf)
Jakarta (ANTARA) - Tim golf Indonesia merebut kembali trofi turnamen beregu Indonesian Golf Tour-Professional Golf of Malaysia Championship 2019 setelah menundukkan tim tamu asal Malaysia dengan skor 15½-12½.
Kemenangan itu ditentukan setelah tim Indonesia menyabet tujuh setengah poin dari partai tunggal yang menghadirkan 12 pertandingan dengan total 12 poin di Gunung Geulis Country Club, Bogor, Jawa Barat, Kamis, demikian rilis pers turnamen.
Partai tunggal dilangsungkan mulai pukul 09:15 WIB setelah lanjutan pertandingan-pertandingan kategori fourball Rabu siang selesai.
Baca juga: Indonesia siap kalahkan Malaysia pada turnamen beregu IGT-PGM 2019
Partai fourball yang merupakan pertandingan keempat itu dilanjutkan Kamis pagi karena para peserta belum bisa menyelesaikan pertandingan sementara hari telah gelap di hari kedua turnamen.
IGT-PGM Championship yang telah memasuki tahun keempatnya itu mempertemukan tim dari kedua negara itu pada 15-17 Oktober dalam format match play dengan hadiah total Rp600 juta.
Ada tiga jenis pertandingan yang digelar selama tiga hari turnamen, yaitu foursome, fourball, dan single.
Di hari ketiga dan penentuan, kedua tim berangkat dengan keadaan imbang, sama-sama mengemas delapan poin ketika tim Malaysia yang tertinggal satu poin (5½) dari Indonesia (6½) usai pertandingan ketiga (foursome Rabu pagi) mencuri 2½ poin dari empat pertandingan fourball Rabu siang.
Setelah itu, Indonesia terlebih dahulu meraih poin pertama di partai tunggal ketika Joshua Andrew Wirawan menggilas Kemarol Baharin dengan skor 6&5 (6 up dengan lima hole tersisa). Namun, Malaysia menyamakan perolehan skor melalui Sukree Othman yang menggulung Adrian Halimi 5&4.
Baca juga: Pegolf Jepang Oiwa juarai Players Championship lewat drama playoff
Indonesia menambah pundi-pundi poin di pertandingan selanjutnya, diawali oleh George Gandranata yang mengalahkan pegolf senior Malaysia Nachimutu Ramasamy 3&2.
Kemudian Danny Masrin menghentikan perlawanan sengit bintang muda Malaysia Amir Nazrin dengan kemenangan 2&1 di hole 17.
Pegolf amatir no.1 Indonesia Naraajie E. Ramadhan Putra menyumbangkan poin setelah mengalahkan WIlson Choo dengan skor 5&4. Lalu Elki Kow menaklukkan Daeng Rahman 4&3.
Almay Rayhan memastikan tambahan satu poin bagi Indonesia setelah menuntaskan duel sengit melawan Rizal Amin. Almay sempat tertinggal 2-up dari Rizal di hole 14 namun mampu mencuri poin di hole 15 dan 16 dan menutup pertandingan dengan chip-in di hole 18.
Di partai selanjutnya, Jonathan Wijono berbagi angka dengan bintang EurAsia Cup Nicholas Fung asal Malaysia.
Jonathan sempat unggul 3-up di hole 11, namun lawan yang adalah pemain berpengalaman dan juga juara Asian Tour mencuri poin di hole 12 16 dan 18 untuk memastikan pertandingan imbang.
Pegolf amatir Indonesia Kentaro Nanayama yang melakoni debut di IGT-PGM Championship memastikan kemenangan Indonesia setelah mengalahkan Razli 3&2.
Baca juga: McIlroy dinobatkan pegolf terbaik PGA Tour 2019
Di partai tunggal, Malaysia hanya bisa mengemas 4½ poin. Poin pertama mereka diraih Siva Chandran dengan kemenangan 1-up atas Rinaldi Adiyandono. Kemudian Sukree Otman menang telak 5&4 dari Adrian Halimi.
Sedangkan Kim Leun Kwang unggul 1-up dari Kevin Akbar. Sharifudin mengemas poin terakhir lewat kemenangan by concession dari Jordan Irawan.
"Para pemain kita di partai single sangat memuaskan. Kami bisa mengambil tujuh poin dari single. Itu luar biasa bagi saya, dan apresiasi tinggi bagi para pemain kita," kata kapten tim IGT, Jubilant "Teddy" Harmidy.
"Namun, itu juga merupakan taktik kami agar bisa meraih poin-poin di nomor-nomor awal pertandingan single. Terbukti, kita bisa mengambil empat poin dari enam pertandingan pertama. Dan itu bisa memotivasi teman-teman di nomor-nomor selanjutnya."
Pendiri sekaligus ketua Indonesia Golf Tour Jimmy Masrin mengatakan jika turnamen tersebut bermula dari gagasan untuk mempertemukan komunitas golf dari dua negara bertetangga dan mengembangkan kompetisi golf di antara mereka.
"Ajang ini kemudian berkembang menjadi sebuah kompetisi yang mendorong para pemain dari kedua negara ini untuk mengasah kemampuan bertanding dalam format macth play," kata Jimmy.
Kemenangan itu ditentukan setelah tim Indonesia menyabet tujuh setengah poin dari partai tunggal yang menghadirkan 12 pertandingan dengan total 12 poin di Gunung Geulis Country Club, Bogor, Jawa Barat, Kamis, demikian rilis pers turnamen.
Partai tunggal dilangsungkan mulai pukul 09:15 WIB setelah lanjutan pertandingan-pertandingan kategori fourball Rabu siang selesai.
Baca juga: Indonesia siap kalahkan Malaysia pada turnamen beregu IGT-PGM 2019
Partai fourball yang merupakan pertandingan keempat itu dilanjutkan Kamis pagi karena para peserta belum bisa menyelesaikan pertandingan sementara hari telah gelap di hari kedua turnamen.
IGT-PGM Championship yang telah memasuki tahun keempatnya itu mempertemukan tim dari kedua negara itu pada 15-17 Oktober dalam format match play dengan hadiah total Rp600 juta.
Ada tiga jenis pertandingan yang digelar selama tiga hari turnamen, yaitu foursome, fourball, dan single.
Di hari ketiga dan penentuan, kedua tim berangkat dengan keadaan imbang, sama-sama mengemas delapan poin ketika tim Malaysia yang tertinggal satu poin (5½) dari Indonesia (6½) usai pertandingan ketiga (foursome Rabu pagi) mencuri 2½ poin dari empat pertandingan fourball Rabu siang.
Setelah itu, Indonesia terlebih dahulu meraih poin pertama di partai tunggal ketika Joshua Andrew Wirawan menggilas Kemarol Baharin dengan skor 6&5 (6 up dengan lima hole tersisa). Namun, Malaysia menyamakan perolehan skor melalui Sukree Othman yang menggulung Adrian Halimi 5&4.
Baca juga: Pegolf Jepang Oiwa juarai Players Championship lewat drama playoff
Indonesia menambah pundi-pundi poin di pertandingan selanjutnya, diawali oleh George Gandranata yang mengalahkan pegolf senior Malaysia Nachimutu Ramasamy 3&2.
Kemudian Danny Masrin menghentikan perlawanan sengit bintang muda Malaysia Amir Nazrin dengan kemenangan 2&1 di hole 17.
Pegolf amatir no.1 Indonesia Naraajie E. Ramadhan Putra menyumbangkan poin setelah mengalahkan WIlson Choo dengan skor 5&4. Lalu Elki Kow menaklukkan Daeng Rahman 4&3.
Almay Rayhan memastikan tambahan satu poin bagi Indonesia setelah menuntaskan duel sengit melawan Rizal Amin. Almay sempat tertinggal 2-up dari Rizal di hole 14 namun mampu mencuri poin di hole 15 dan 16 dan menutup pertandingan dengan chip-in di hole 18.
Di partai selanjutnya, Jonathan Wijono berbagi angka dengan bintang EurAsia Cup Nicholas Fung asal Malaysia.
Jonathan sempat unggul 3-up di hole 11, namun lawan yang adalah pemain berpengalaman dan juga juara Asian Tour mencuri poin di hole 12 16 dan 18 untuk memastikan pertandingan imbang.
Pegolf amatir Indonesia Kentaro Nanayama yang melakoni debut di IGT-PGM Championship memastikan kemenangan Indonesia setelah mengalahkan Razli 3&2.
Baca juga: McIlroy dinobatkan pegolf terbaik PGA Tour 2019
Di partai tunggal, Malaysia hanya bisa mengemas 4½ poin. Poin pertama mereka diraih Siva Chandran dengan kemenangan 1-up atas Rinaldi Adiyandono. Kemudian Sukree Otman menang telak 5&4 dari Adrian Halimi.
Sedangkan Kim Leun Kwang unggul 1-up dari Kevin Akbar. Sharifudin mengemas poin terakhir lewat kemenangan by concession dari Jordan Irawan.
"Para pemain kita di partai single sangat memuaskan. Kami bisa mengambil tujuh poin dari single. Itu luar biasa bagi saya, dan apresiasi tinggi bagi para pemain kita," kata kapten tim IGT, Jubilant "Teddy" Harmidy.
"Namun, itu juga merupakan taktik kami agar bisa meraih poin-poin di nomor-nomor awal pertandingan single. Terbukti, kita bisa mengambil empat poin dari enam pertandingan pertama. Dan itu bisa memotivasi teman-teman di nomor-nomor selanjutnya."
Pendiri sekaligus ketua Indonesia Golf Tour Jimmy Masrin mengatakan jika turnamen tersebut bermula dari gagasan untuk mempertemukan komunitas golf dari dua negara bertetangga dan mengembangkan kompetisi golf di antara mereka.
"Ajang ini kemudian berkembang menjadi sebuah kompetisi yang mendorong para pemain dari kedua negara ini untuk mengasah kemampuan bertanding dalam format macth play," kata Jimmy.
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2019
Tags: