Gelar guru besar disandang Rektor Undiksha
17 Oktober 2019 22:34 WIB
Rektor Undiksha Singaraja, Bali, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd., saat pemberian penghargaan kepada sejumlah dosen yang artikelnya mampu terbit pada jurnal terakreditasi SINTA di kampus setempat, Kamis (19/9/2019). (FOTO ANTARA/Made Adnyana/2019))
Singaraja, Bali (ANTARA) - Rektor Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali Dr I Nyoman Jampel, M.Pd. secara resmi dikukuhkan sebagai profesor ke-44 di perguruan tinggi itu dalam Sidang Terbuka Senat Undiksha di Singaraja, Kamis.
Setelah dikukuhkan, Prof Nyoman Jampel menyampaikan orasi ilmiah berjudul "Kepemimpinan Harmoni pada Era Post-Massification Pendidikan Tinggi".
Menurutnya, dalam rangka transformasi menjadi universitas generasi ketiga, kepemimpinan harmoni sangatlah diperlukan. Hal tersebut dipandang mampu menyelesaikan persoalan masa depan akibat dari revolusi industri hingga perubahan perilaku masyarakat, baik secara politik, sosial dan ekonomi.
"Bagaimana mewujudkan dunia ini tetap ajeg dan lestari, maka kepemimpinan harmonilah salah satu jawabannya," katanya.
Ia menilai universitas berperan dalam melahirkan inovasi yang dapat mendukung pembangunan industri melalui riset. Kepemimpinan harmoni berperan dalam menggerakkan staf untuk mencapai tujuan bersama berlandaskan atas keserasian dengan Tuhan, dengan sesama, dan juga ikut menjaga kelestarian lingkungan.
"Di sini, lingkungan tidak lagi dikeruk kekayaannya untuk kemajuan dan kemudahan manusia, tetapi juga dijaga dan dilestarikan untuk memberikan kebahagiaan," kata Rektor berusia 60 tahun itu.
Ia menegaskan universitas generasi ketiga harus mampu menciptakan kebahagiaan. Oleh karenanya penelitian, pendidikan dan pembelajaran tidak cukup hanya berhenti pada scopus (journal penelitian terakreditas), tidak cukup hanya sampai pada hilirisasi produk, tetapi bagaimana agar bisa menciptakan kebahagiaan bagi masyarakat dan lingkungan.
Baginya, tantangan pemimpin masa depan terhadap kualitas pendidikan tinggi terletak pada integritasnya. "Sebagai seorang pemimpin, penyatuan fisik, jiwa dan roh sangatlah penting. Di Bali terdapat konsep Tri Kaya Parisudha, yaitu bagaimana seseorang bisa berpikir, berucap dan berperilaku yang baik dan benar," katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra yang hadir dalam acara itu mengucapkan selamat kepada I Nyoman Jampelatas gelarnya dan mengungkapkan rasa bangga semakin banyak profesor di Undiksha.
"Sudah barang tentu ini akan meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Universitas Pendidikan Ganesha," kata Sutjidra.
Baca juga: Dua doktor baru dilahirkan Undiksha-Bali
Baca juga: Budi daya abalone antar mahasiswa Undiksha juara LKTI
Baca juga: Jajaki kerja sama, Dubes India kunjungi Undiksha Singaraja
Setelah dikukuhkan, Prof Nyoman Jampel menyampaikan orasi ilmiah berjudul "Kepemimpinan Harmoni pada Era Post-Massification Pendidikan Tinggi".
Menurutnya, dalam rangka transformasi menjadi universitas generasi ketiga, kepemimpinan harmoni sangatlah diperlukan. Hal tersebut dipandang mampu menyelesaikan persoalan masa depan akibat dari revolusi industri hingga perubahan perilaku masyarakat, baik secara politik, sosial dan ekonomi.
"Bagaimana mewujudkan dunia ini tetap ajeg dan lestari, maka kepemimpinan harmonilah salah satu jawabannya," katanya.
Ia menilai universitas berperan dalam melahirkan inovasi yang dapat mendukung pembangunan industri melalui riset. Kepemimpinan harmoni berperan dalam menggerakkan staf untuk mencapai tujuan bersama berlandaskan atas keserasian dengan Tuhan, dengan sesama, dan juga ikut menjaga kelestarian lingkungan.
"Di sini, lingkungan tidak lagi dikeruk kekayaannya untuk kemajuan dan kemudahan manusia, tetapi juga dijaga dan dilestarikan untuk memberikan kebahagiaan," kata Rektor berusia 60 tahun itu.
Ia menegaskan universitas generasi ketiga harus mampu menciptakan kebahagiaan. Oleh karenanya penelitian, pendidikan dan pembelajaran tidak cukup hanya berhenti pada scopus (journal penelitian terakreditas), tidak cukup hanya sampai pada hilirisasi produk, tetapi bagaimana agar bisa menciptakan kebahagiaan bagi masyarakat dan lingkungan.
Baginya, tantangan pemimpin masa depan terhadap kualitas pendidikan tinggi terletak pada integritasnya. "Sebagai seorang pemimpin, penyatuan fisik, jiwa dan roh sangatlah penting. Di Bali terdapat konsep Tri Kaya Parisudha, yaitu bagaimana seseorang bisa berpikir, berucap dan berperilaku yang baik dan benar," katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra yang hadir dalam acara itu mengucapkan selamat kepada I Nyoman Jampelatas gelarnya dan mengungkapkan rasa bangga semakin banyak profesor di Undiksha.
"Sudah barang tentu ini akan meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Universitas Pendidikan Ganesha," kata Sutjidra.
Baca juga: Dua doktor baru dilahirkan Undiksha-Bali
Baca juga: Budi daya abalone antar mahasiswa Undiksha juara LKTI
Baca juga: Jajaki kerja sama, Dubes India kunjungi Undiksha Singaraja
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf/Made Adnyana
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: